REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mantan Mufti Mesir, Dr Ali Jum'ah menyampaikan betapa besarnya keutamaan dzikir. Dia berpesan agar setiap Muslim membasahi lisannya dengan dzikir, sebagai upaya untuk menjaga dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
Ulama Al-Azhar Kairo Mesir itu juga menekankan, berdzikir akan membantu seorang Muslim dalam rangka mentaati ajaran agama dan perintah Allah SWT. "Hal yang mendorong seseorang untuk mematuhi ajaran agama dan perintah Allah SWT adalah dzikir," tuturnya, dilansir laman Masrawy.
Kemudian dia mengutip firman Allah SWT yaitu Surat Al Ankabut ayat 45
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ
"...Sesungguhnya shalat itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan) keji dan mungkar. Dan sesungguhnya mengingat Allah adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan."
Dengan demikian, Dr Ali Jum'ah menjelaskan, dzikir sejatinya lebih besar penekanannya daripada sholat. "Allah SWT menekankan dzikir dengan penekanan yang besar, hingga Dia menjadikannya di atas semua ibadah. Misalnya pada awal sholat, kita berucap 'Allahuakbar'," terangnya.
Pada akhir sholat pun, semua Muslim mengucapkan 'Assalamualaikum wa rahmatullah', yang berarti 'Semoga Allah melimpahkan keselamatan serta rahmat-Nya padamu'. "Itu semua adalah bagian dari dzikir. Termasuk juga dalam ibadah lainnya misalnya dalam haji," paparnya.
Allah SWT berfirman:
فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ ࣖ
"Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku." (QS Al-Baqarah ayat 152)
Dr Ali Jum'ah juga menyampaikan, dzikir adalah sarana mencapai ketenangan hati. Mengapa demikian? Dia menjabarkan, karena berdzikir adalah ibadah yang menjauhkan dan melindungi diri dari godaan setan. Sebab itulah, orang yang senantiasa berdzikir, maka sekalipun muncul nafsu syahwat, ia akan mampu mengatasinya sehingga terlindung dari perbuatan maksiat.