REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Rusia, Vladimir Putin melakukan perjalanan langka ke Timur Tengah dalam upaya untuk memperkuat hubungannya dengan negara-negara Teluk. Putin pertama kali singgah di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) dengan jet Il-96PU miliknya, dan dikawal oleh jet tempur Su-35S Flanker Rusia.
Putin jarang melakukan perjalanan ke luar Rusia, terutama ke negara jauh dari perbatasannya, sejak invasi besar-besaran Rusia ke Ukraina dan munculnya surat perintah penangkapan terhadap dirinya oleh Pengadilan Kriminal Internasional (ICC). Uni Emirat Arab dan Arab Saudi telah menandatangani Statuta Roma, perjanjian internasional yang mendasari ICC, namun belum meratifikasinya.
Pengawalan Su-35S yang bersenjata dapat dilihat sebagai tanda paranoia seputar pergerakannya di luar negeri, serta unjuk kekuatan di wilayah tersebut. Pengawalan Su-35S mungkin merupakan taktik penjualan. Keempat Su-35S yang dipersenjatai dengan rudal udara-ke-udara R-77 dan R-73 itu, mendarat di Abu Dhabi bersama dengan pesawat kepresidenan Il-96.
Russian Su-35S fighter jets escorted Putin’s plane to UAE.
They landed in Abu Dhabi along with Putin. pic.twitter.com/sMTOqjdVZ7
— Clash Report (@clashreport) December 6, 2023
Rusia telah memberikan pengawalan pesawat tempur untuk VVIP yang bergerak di wilayah yang tegang sebelumnya. Rusia menggunakan pesawat tempurnya untuk bekerja sebagai umpan inframerah terhadap potensi serangan rudal pencari panas saat Putin tiba di Suriah. Namun pengiriman empat pesawat tempur ke negara asing melalui beberapa wilayah udara berdaulat dengan Il-96 milik Putin adalah hal baru.
“Dalam penerbangan pesawat kepresidenan menuju pendaratan di Abu Dhabi, Kepala Negara dikawal oleh empat jet tempur Su-35S Angkatan Udara Rusia. Pesawat tempur ini membawa persenjataan standar dari berbagai kelas. Su-35S lepas landas dari sebuah lapangan terbang operasional di Rusia dalam kondisi cuaca sulit dengan hujan lebat dan angin kencang. Pesawat tempur tersebut dikemudikan oleh pilot tingkat atas," ujar juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov, dikutip The War Zone, Rabu (6/12/2023).
Media Rusia melaporkan, jet tempur Su-35S telah mendapatkan izin khusus untuk penerbangan pengawal bersenjata ke wilayah udara negara-negara di sepanjang rute tersebut, termasuk di Laut Capsian dan Iran. Su-35S adalah pesawat Flanker turunan Rusia yang paling canggih dan dipandang sebagai pesawat ekspor dengan potensi terbesar dalam katalog pesawat taktisnya.
Uni Emirat Arab telah menunjukkan minat pada Su-35....