REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Warga yang terdampak bencana tanah longsor di Desa Cukangjayaguna, Kecamatan Sodonghilir, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, masih mengungsi hingga Kamis (7/12/2023). Warga terdampak longsor ini masih menunggu hasil kajian atau rekomendasi terkait wacana relokasi.
Bencana longsor terjadi di wilayah Desa Cukangjayaguna pada Rabu (15/11/2023). Dilaporkan ada enam rumah terdampak longsor yang mengalami kerusakan berat, sementara sebelas lainnya dinilai terancam.
Camat Sodonghilir, Uu Saeful Uyun, mengatakan, saat ini masih ada sekitar 14 kepala keluarga (KK) yang mengungsi di balai pertemuan warga Desa Cukangjayaguna.
Menurut Uu, warga yang rumahnya terdampak longsor ini menunggu kepastian soal wacana relokasi. Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) sudah melakukan pengecekan di lokasi bencana.
“Kemarin tim dari Geologi sudah datang untuk menentukan kondisi kelayakan lahan terdampak bencana dan lahan untuk relokasi. Namun, hasilnya belum keluar,” kata Uu kepada Republika, Kamis.
Ihwal kondisi warga di pengungsian, Uu memastikan kebutuhan sehari-harinya tercukupi. Menurut dia, ada bantuan dari berbagai pihak yang membantu pemenuhan kebutuhan warga yang mengungsi.
Uu mengatakan, warga terdampak bencana ini masih beraktivitas seperti biasa pada siang hari. “Namun, malam tidur di balai pertemuan warga,” kata dia.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, Sapa’at, mengatakan, pihaknya menunggu hasil kajian atau rekomendasi dari tim PVMBG terkait rencana relokasi warga terdampak bencana longsor itu. “Hasilnya belum keluar,” ujar dia.
Menurut Sapa’at, pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemerintah desa setempat terkait lahan untuk relokasi. Ia menyebut lahan untuk relokasi akan disiapkan oleh pemerintah desa. “Kalau dari orang di sana, tempat untuk relokasi itu sudah dianggap aman,” kata Sapa’at.