REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kunjungan wisatawan ke DIY pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024 diperkirakan akan lebih tinggi dibandingkan dengan 2023. Perhimpunan Hotel dan Resto Indonesia (PHRI) DIY pun menyebut bahwa libur Nataru ini menjadi momentum untuk membangkitkan pariwisata DIY.
"Momentum Nataru ini adalah momentum untuk kebangkitan pariwisata di DIY yang berkelanjutan," kata Ketua DPD PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono kepada Republika, Kamis (7/12/2023).
Deddy menyebut, khusus untuk tingkat reservasi hotel di DIY di periode Nataru saat ini sudah di angka 60-70 persen. Pihaknya menargetkan reservasi ini dapat mencapai 90 persen nantinya hingga Nataru.
"Kita targetnya 90 persen, mudah-mudahan saja sampai 95 persen, lebih tinggi dari tahun sebelumnya yang sekitar 85 persen," ungkap Deddy.
Deddy menuturkan, tingkat reservasi hotel masih didominasi di Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman. Sedangkan, tingkat reservasi hotel di tiga kabupaten lainnya di DIY masih di bawah 50 persen.
"Di Kabupaten Kulonprogo, Gunungkidul, dan Bantul masih di kisaran 30-40 persen (untuk reservasi periode Nataru)," jelas Deddy.
Deddy berharap ada pemerataan tingkat hunian (okupansi) hotel di DIY pada momen Nataru 2024 nanti, sehingga tidak hanya terkonsentrasi di Kota Yogyakarta dan Sleman.
Terlebih, saat ini sudah banyak bermunculan hotel baru di tiga kabupaten lainnya, terlebih di Kulon Progo mengingat berdekatan dengan Yogyakarta International Airport (YIA). Deddy menuturkan, saat ini anggota PHRI DIY sudah mencapai 489 hotel termasuk resto.
"Kita masih butuh kerja keras, intinya DIY masih banyak kamar untuk didatangi, jangan takut kehabisan kamar karena banyak hotel baru di DIY," ungkapnya.