REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Kantor kejaksaan anti-doping di Italia telah menyelesaikan prosedur mereka menyusul kegagalan tes doping Paul Pogba pada bulan Agustus lalu. Sekarang, mereka meminta hukuman skorsing empat tahun untuk gelandang Juventus itu.
Pemain asal Prancis itu gagal dalam tes doping rutin menyusul kemenangan 3-0 Juventus atas Udinese di Serie A pada akhir Agustus lalu. Dalam tes awal dan analisis lanjutan, Pogba memiliki jejak DHEA dalam tubuhnya, zat yang dilarang di Serie A.
Hukuman maksimal empat tahun akan menjadi sanksi jika tidak ada tawar-menawar pembelaan yang dinegosiasikan dari pihak Pogba, dikutip dari Football Italia, Kamis (7/12/2023).
Pogba diperkirakan oleh beberapa media akan diadili di depan pengadilan anti-doping nasional. Dia telah diskors sementara sejak hasil tes doping awal keluar.
Pemain berusia 30 tahun itu hanya bermain selama 52 menit dalam dua pertandingan kompetitif di Serie A untuk Juve musim ini. Meskipun ia berada di bangku cadangan, Pogba tidak terlibat dalam pertandingan melawan Udinese yang kemudian dinyatakan positif menggunakan DHEA.
Kontraknya, yang memberinya gaji tahunan sebesar 8 juta euro bersih sebelum skorsing, berlaku hingga musim panas 2026. Namun, menurut TMW, Pogba telah menerima gaji 42 ribu euro per tahun selama masa larangan bermain.
Jika Pogba diskors selama empat tahun, TMW dan beberapa media lain melaporkan bahwa Juventus dapat mengakhiri kontrak secara sepihak.