REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Islam mempunyai sikap tegas terhadap pembunuhan atau tindakan menghilangkan nyawa orang lain.
Kendati demikian, masih saja tragedi-tragedi pembunuhan memilukan di tengah masyarakat, ironisnya bahkan, aksi tersebut dilakukan orang terdekat atau yang selama ini dikenal dekat dengan korban.
Teranyar, adalah dugaan pembunuhan empat anak berinisial V (6 tahun), S (4 tahun), A (3 tahun), dan A (1 tahun) ditemukan tewas membusuk di sebuah kontrakan di RT 04/03, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (6/12/2023). Mereka diduga dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri berinisial PD (41 tahun).
PD sendiri sempat mencoba bunuh diri saat rumah kontrakan dibuka paksa warga. Ketua RT 04/03 Kelurahan Jagakarsa, Yakub, menyayangkan keluarga dari PD dan istri membiarkan empat anak pasutri tersebut untuk dirawat ayahnya seorang diri.
Padahal, PD diduga baru saja melakukan KDRT kepada istrinya pada Sabtu (2/12/2023) hingga muntah darah. "Makanya di situ yang saya sayangkan. Di situ ada neneknya, kan ada kakeknya ada ponakan, bawalah. Sayang banget anaknya cantik-cantik yang perempuan. Anaknya masih kecil-kecil. Saya udah tua ya nggak tega ngelihatnya," ujar Yakub di Jagakarsa, Rabu (6/12/2023) malam.
Dia menjelaskan, cekcok hebat antara PD dan istrinya telah terjadi dua kali dalam beberapa pekan ini. Cekcok terakhir pada Sabtu (2/12/2023) mengakibatkan istrinya harus dirawat di rumah sakit. Sejak insiden itu, empat anak tersebut dirawat PD seorang diri.
Dugaan pembunuhan ini mengingatkan kita mengingatkan kisah Habil dan Qabil yang sangat populer dikalangan Muslimin. Mengingat, kisah keduanya merupakan tragedi dosa pembunuhan pertama yang dilakukan manusia. Inilah pelajaran pertama dari Allah bahwa manusia selalu digoda hawa nafsu untuk berbuat keburukan.
Bukanlah jaminan putra seorang nabi yang mulia karena setan selalu hadir di setiap pembuluh darah manusia untuk bermaksiat kepada Allah. Apa sebenarnya yang melatarbelakangi perseteruan kedua putra Adam tersebut? Cukup panjang kisah keduanya. Kisah keduannya dapat dibaca dalam Surah al-Maidah ayat 27-31.
Kisah bermula ketika Nabi Adam dan Hawa dikaruniai empat orang anak. Pertama kali, Hawa melahirkan anak kembar, yakni Qabil dan seorang anak perempuan.
Lalu, tak lama kemudian sang ibunda umat manusia melahirkan kembali dua anak kembar, yakni Habil dan seorang anak perempuan. Keluarga Adam pun hidup bahagia. Anak-anak tumbuh dengan sehat hingga dewasa.
Baca juga: Kesaksian Tetangga Soal Keluarga dan Empat Anak yang Ditemukan Meninggal di Jagakarsa
Qabil dan Habil pun dewasa dengan perawakan sehat. Qabil bekerja mengolah tanah atau bertani. Sementara, Habil memilih menjadi peternak. Kehidupan berjalan normal hingga turun perintah Allah kepada Adam untuk menikahkan putra-putrinya.
Allah SWT memerintahkan agar Adam menikahkan setiap putranya pada selain kembaran mereka. Artinya, Qabil menikah dengan kembaran Habil dan Habil menikah dengan kembaran Qabil.
Kisah Habil dan Qabil sangat...