Kamis 07 Dec 2023 23:11 WIB

Holding Pupuk Berkomitmen Kurangi Emisi Karbon Lewat Sejumlah Strategi

Petrokimia Gresik luncurkan strategi untuk kurangi karbon hingga 1,2 juta ton.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo saat menjadi pembicara dalam acara Pavilion Indonesia Talks Session COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).
Foto: dok Pupuk Indonesia
Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo saat menjadi pembicara dalam acara Pavilion Indonesia Talks Session COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- BUMN pupuk Petrokimia Gresik, anggota holding Pupuk Indonesia, memiliki sejumlah strategi industri dan proyek baru untuk mendukung Pemerintah mengurangi emisi karbon. Dari strategi-strategi tersebut Petrokimia Gresik mampu meminimalisasi emisi karbon lebih dari 1,2 juta ton dalam setahun. 

Hal ini disampaikan Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo saat menjadi pembicara dalam acara "Pavilion Indonesia Talks Session" COP28 di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA).

"Petrokimia Gresik adalah produsen pupuk dan bahan kimia terlengkap di Indonesia. Produk utama kami adalah pupuk, yang merupakan kebutuhan dasar bagi sektor pertanian untuk menghasilkan pangan. Dalam operasional perusahaan, kami terus berupaya untuk meminimalisasi adanya emisi karbon yang terjadi karena proses industri," kata Dwi Satriyo dalam keterangannya di Jakarta, Kamis (7/12/2023).

Adapun strategi yang dijalankan Petrokimia Gresik untuk meminimalisasi emisi karbon, pertama adalah pemanfaatan karbon untuk bahan baku pupuk Urea, ZA, serta menggunakan karbon untuk bahan produksi CO2 cair dan dry ice. Melalui strategi ini, Petrokimia Gresik telah memanfaatkan emisi karbon sekitar 902.700 ton per tahun.

Kedua, Petrokimia Gresik seoptimal mungkin meningkatkan efisiensi dalam pembakaran pada boiler berbahan bakar batubara. Melalui upaya ini, Petrokimia Gresik mampu meminimalisasi emisi karbon sekitar 1.600 ton per tahun. 

Strategi efisiensi energi berikutnya dilakukan Petrokimia Gresik melalui pemanfaatan purge gas sebagai bahan bakar tambahan yang dapat mengurangi konsumsi gas alam. Melalui langkah ini, Petrokimia Gresik juga meminimalkan emisi karbon hingga 3.145 ton per tahun.

Ketiga, Petrokimia Gresik juga melakukan transisi energi dengan mengurangi produksi listrik dari Pembangkit Listrik Tenaga Batubara dan menggantinya dengan konsumsi listrik dari PLN. Transisi energi ini dapat meminimalisasi emisi karbon hingga 105 ribu ton per tahun.

Keempat, upaya Petrokimia Gresik untuk meminimalkan emisi karbon juga dilakukan dengan memanfaatkan energi terbarukan, yaitu menginstalasi panel surya dengan dengan kapasitas 471 kWp menghasilkan sekitar 516 ribu kWh per tahun. 

Melalui panel ini, Petrokimia Gresik bisa mengurangi potensi timbulnya emisi karbon sekitar 447 ton per tahun. Selain itu, Petrokimia Gresik juga telah membeli Renewable Energy Certificate (REC) dari PLN 2.160 unit per bulan. Melalui upaya ini, Petrokimia Gresik bisa meminimalisasi emisi karbon setara 22.550 per tahun 

Kelima, Petrokimia Gresik melakukan elektrifikasi dengan menggunakan 150 unit kendaraan listrik operasional usaha, sehingga mampu mengurangi emisi karbon hingga 50 ton per tahun.

"Strategi-strategi ini telah dijalankan oleh Petrokimia Gresik dan sudah memberikan kontribusi nyata dalam meminimalisasi emisi karbon," tandas Dwi Satriyo.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, selain strategi tersebut, Petrokimia Gresik juga memiliki rencana proyek yang mampu mengurangi emisi karbon. Antara lain Co-Firing Ammonia Coal-Fired Boiler dapat mereduksi 60 ribu ton emisi karbon per tahun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement