Jumat 08 Dec 2023 09:39 WIB

Sang Putra Tewas di Gaza, Menteri Israel Termakan Ucapannya Sendiri

Putra Menteri Israel ini tewas dalam serangan ke kamp Jabaliya di Gaza utara.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Warga Palestina mencari korban selamat di antara puing-puing bangunan yang hancur pasca serangan Israel di kamp pengungsi Jabaliya di Gaza utara.
Foto: AP Photo/Abdul Qader Sabbah
Warga Palestina mencari korban selamat di antara puing-puing bangunan yang hancur pasca serangan Israel di kamp pengungsi Jabaliya di Gaza utara.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Tentara Israel yang meninggal Gal Meir Eisenkot berusia 25 tahun dari Batalyon 699 Brigade 551 merupakan anak dari Menteri kabinet perang, Gadi Eisenkot. Gadi belum menyampaikan pernyataan langsung atas kematian putranya, tetapi dia merasakan langsung ucapanya atas harga yang harus dibayar dari serangan ke Gaza.

Menurut media Israel  Channel 12, putra Gain bertempur di Gaza selama pertemuan faksi National Unity baru-baru ini. “Ada mayoritas moral di sini yang ingin memulangkan sandera karena kegagalan besar kami, dan saya pikir kami perlu melakukan upaya maksimal dan membayar harga yang mahal untuk mengembalikan mereka. Akan ada konsekuensi di medan perang, tetapi tentara membahayakan nyawa mereka untuk warga negara, bukan sebaliknya,” katanya seperti dikutip jaringan tersebut dalam percakapan baru-baru ini.

Baca Juga

Laporan Channel 12, mantan kepala intelijen Pasukan Pertahanan Israel (IDF), Tamir Hayman, mendapatkan gambaran tentang posisi anak Gadi. “Pada awal perang, Gadi mengatakan kepada saya bahwa dia bermaksud mengatur perang seolah-olah putranya berada di garis depan kampanye militer dan putrinya diculik di Gaza. Dan kemudian dia menyatakan dengan gayanya yang lugas dan serius: ‘Putri saya tidak diculik, tetapi putra saya ada di garis depan,'” ujarnya.

IDF mengatakan, Gal terbunuh di Gaza utara. Gal terbunuh setelah sebuah bom meledak di terowongan dekat tentara di kamp Jabaliya di Gaza utara. Dia dilarikan dalam kondisi serius ke rumah sakit di Israel, kemudian dia meninggal karena luka-lukanya. Dia dijadwalkan dimakamkan di Herzliya pada Jumat (8/12/2023).

Politisi dari berbagai spektrum politik menyampaikan belasungkawa kepada Gadi dan berduka atas kematian putranya. “Hati kami hancur. Pada malam Hanukkah, lilin Gal padam,” kata Benny Gantz dalam sebuah pernyataan yang dikabarkan Gadi menerima berita kematian putranya saat mengunjungi Komando Selatan IDF bersamanya pada Kamis pagi.

Sedangkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memuji Gal sebagai seorang pejuang pemberani dan pahlawan sejati. “Pahlawan kita tidak sia-sia. Kami akan terus melanjutkan sampai kemenangan,” katanya.

Menteri Pertahanan Israek Yoav Gallant berkata: “Semoga kita layak atas pengorbanan Gal, dan semua orang yang gugur dalam perang yang adil ini," ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement