REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Masyarakat Indonesia baru-baru ini dihentakkan dengan peristiwa pembunuhan yang diduga dilakukan seorang ayah kepada keempat anak kandungnya sendiri di daerah Jagakarsa, Jakarta Selatan. Peristiwa ini menjadi duka mendalam sekaligus menjadi pelajaran berharga bagi setiap orang tua untuk tidak menyakiti anak, apalagi membunuhnya.
Rasulullah SAW sendiri telah memberikan contoh kepada kita bagaimana mengasuh dan menyayangi anak-anak. Tidak hanya menyayangi anak kandungnya, Rasulullah juga menyayangi anak-anak sahabatnya.
Dikisahkan, ketika Ja’far bin Abu Thalib terbunuh dalam peperangan Mut’ah, Rasulullah sangat sedih dan kemudian mendatangi rumah Ja’far.
“Suruh kemarilah anak-anak Ja’far,” kata Rasulullah kepada istri Ja’far, Asma bin Umais yang sedang membuat roti, memandikan anak-anak dan memakaikan bajunya. Ketika anak-anak Ja’far datang, beliau menciuminya sambil meneteskan air mata.
Kasih sayang Rasulullah terhadap anak-anak juga pernah ditunjukkan dalam momen perayaan Hari Raya Islam. Diriwayatkan, saat itu Rasulullah SAW akan berangkat ke masjid untuk menunaikan Sholat Id. Tiba-tiba pandangan beliau tertuju pada salah seorang anak yang sedang duduk menyendiri dan sedang menangis tersedu-sedu. Berbeda dengan anak-anak lainnya yang menyambut Hari Raya dengan riang gembira.
Baju anak itu compang-camping dan tidak memakai alas kaki. Lalu, Rasulullah mendekatinya, mengusap-usap kepada anak itu, dan mendekapnya ke dada beliau. Baginda Rasulullah lantas membimbing anak tersebut seraya menghiburnya karena ayahnya wafat dalam perang.
Lihat halaman berikutnya >>>