REPUBLIKA.CO.ID, BANYUMAS -- Pengurus organisasi Tani Merdeka Kabupaten Banyumas dikukuhkan di Balai Desa Sokaraja Tengah, Kecamatan Sokaraja, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Kamis (7/12/2023). Pengukuhan dan deklarasi dilakukan secara langsung oleh Ketua Umum DPP Tani Merdeka Don Muzakir.
Don Muzakir menjelaskan, Tani Merdeka merupakan organisasi relawan yang mewadahi para petani. Dia menjelaskan, organisasi tersebut dibentuk atas usul Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto yang memiliki perhatian besar terhadap para petani, terutama mereka yang kesulitan mendapatkan pupuk.
"Dulu saya mengusulkan nama Pejuang Petani. Pak Prabowo menyampaikan, petani tidak perlu berjuang terus. Petani harus merdeka. Pak Prabowo memberikan nama Tani Merdeka dengna logo beliau," kata Don dalam acara yang dihadiri anggota Fraksi Gerindra DPR RI, Novita Wijayati, dikutip di Jakarta, Jumat (8/12/2023).
"Makanya saat Pak Prabowo diberikan mandat pada 14 Februari 2024 besama Mas Gibran oleh rakyat Indonesia, permasalahan pertama yang akan beliau selesaikan menyangkut kesejahteraan petani," ujar Don menambahkan.
Dia pun memaparkan visi dan program kerja Prabowo-Gibran, khususnya di sektor pertanian jika memenangkan Pemilu 2024. Di antaranya menghapus Kartu Tani agar subsidi pupuk bisa langsung dinikmati petani, memperbaiki irigasi, memperbaiki tata niaga komoditas pertanian, hingga program air bersih di wilayah krisis air.
"Petani ada di desa bukan di kota, sehingga distribusi pupuk harus sampai ke desa. Petani cukup membawa KTP untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Tidak hanya petani padi, tapi petani kentang, bawang, singkong dan petani yang nenanam di pekarangan harus menikmati pupuk bersubsidi," kata Don dalam siaran pers.
Ketua Harian Petani Merdeka Banyumas, Hery Hidayaturahman menjelaskan, para petani adalah kepanjangan tangan Prawobo-Gibran yang bertugas memenangkan paslon nomor urut 2 itu. "Jadikan Petani Medeka sebagai wadah kekuatan yang membanggakan. Bila ingin petani sejahtera, kita harus memenangkan Prabowo-Gibran satu putaran," ujar Hery.
Ikuti Whatsapp Channel Republika