Jumat 08 Dec 2023 14:51 WIB

Polisi: Jangan Sebar Foto 4 Anak Mati di Jagakarsa, Kasus Ini Menguras Emosi

Polisi minta jangan menyebar foto 4 anak yang mati di Jagakarsa karena menguras emosi

Proses evakuasi empat jenazah anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan yang diduga meninggal karena dikunci. Polisi minta jangan menyebar foto 4 anak yang mati di Jagakarsa karena menguras emosi.
Foto: Republika/Alkhaledi Kurnialam
Proses evakuasi empat jenazah anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan yang diduga meninggal karena dikunci. Polisi minta jangan menyebar foto 4 anak yang mati di Jagakarsa karena menguras emosi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko memperingatkan agar warga tidak menyebarkan foto-foto empat anak yang tewas akibat dibunuh orang tuanya di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

 

Baca Juga

"Polda Metro Jaya mengimbau untuk tidak menyebarkan gambar empat jenazah korban anak tersebut," kata Trunoyudo saat ditemui, Jumat (8/12/2023).

Trunoyudo menambahkan foto-foto tersebut berpotensi memberikan trauma terhadap keluarga korban dan meminta warga cukup mengawal kasus tersebut hingga tuntas.

 

"Karena kasus ini menguras emosi yang tentu butuh empati kita bersama dan kesadaran dengan masyarakat untuk tidak menyebarkan hal-hal seperti itu," ujarnya.

 

Selain itu, Trunoyudo juga menambahkan, kasus ini sekarang ditangani Polres Metro Jakarta Selatan dengan mendapat bantuan dari Polda Metro Jaya. Rumah Sakit Polri Kramat Jati melakukan pemeriksaan hispatologi untuk mengetahui penyebab pasti kematian empat anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

 

Hal itu, kata Kepala Rumah Sakit Polri Kramat Jati Brigjen Hariyanto kepada wartawan di Jakarta, Kamis, dilakukan untuk mengetahui penyebab pasti kematian empat anak tersebut sebab ditemukan lebam pada daerah mulut dan bibir.

 

Namun, karena jenazah sudah rusak, lebam tersebut harus diperiksa lebih jauh. "Kalau kematiannya baru saja, lebam itu jelas kelihatan. Tapi, karena ada pembusukan, jadi agak enggak jelas, warna-warnanya hampir sama sehingga perlu pemeriksaan hispatologi," ujarnya.

 

Menurut Hariyanto, keempat anak tersebut diperkirakan tewas pada waktu yang hampir bersamaan, sekitar 3-5 hari lalu. "Diperkirakan 3-5 hari. Karena kan sudah ada pembusukan, jadi semuanya sama. Artinya, meninggalnya dalam waktu yang hampir bersamaan," katanya.

 

Ia menambahkan, pada jasad keempat anak tersebut hanya ditemukan lebam. Tidak ditemukan luka iris maupun luka akibat benda tajam.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement