REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi mengungkapkan rencana perusahaan untuk membangun pabrik clean ammonia di Jawa Timur dan Aceh pada 2026 mendatang.
Pupuk Indonesia saat ini adalah pemain utama amonia di Asia Pasifik, Timur Tengah, dan Afrika Utara dan menguasai empat persen produksi amonia global atau sekitar tujuh juta ton per tahun, yang seluruhnya adalah grey ammonia atau masih menghasilkan emisi karbon.
"Sehingga aspirasi kami saat ini adalah melakukan dekarbonisasi bisnis eksisting, dan pada saat yang bersamaan mengembangkan bisnis baru, yaitu clean ammonia," kata Rahmad dalam sesi diskusi bertajuk Clean Ammonia di COP28, Dubai, UEA, sebagaimana keterangan di Jakarta, Jumat (8/12/2023).
Rahmad mengungkapkan tujuan utama pengembangan clean ammonia adalah untuk mewujudkan industri pupuk dan kimia yang rendah karbon. Sejalan dengan komitmen global, perseroan telah berhasil menurunkan emisi karbon secara nyata, yaitu sebesar 1,55 juta ton atau di atas target 1,21 juta ton pada 2023.
"Penurunan ini berasal dari optimalisasi dan efisiensi konsumsi energi, utilisasi renewable energy, co-firing biomassa, solusi berbasis alam, hingga revitalisasi sejumlah pabrik pupuk," ungkap Rahmad.
Sejalan dengan inisiatif tersebut, maka ke depan Pupuk Indonesia akan mengembangkan amonia yang lebih rendah dan bahkan nol emisi karbon. Amonia bersih ini terdiri dari blue ammonia dan green ammonia. Sementara itu, secara jangka panjang perusahaan juga akan mengembangkan green methanol.