REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mempertahankan posisi di zona hijau di akhir perdagangan sore ini, Jumat (8/12/2023). IHSG menguat 0,35 persen ke level 7.159,59 meski sempat terkoreksi di sesi pertama.
Penguatan IHSG terjadi di tengah bursa saham di Asia yang ditutup beragam dengan kecenderungan menguat tipis. Indeks Strait Times menguat tajak 1,19 persen, di sisi lain Nikkei 225 anjlok hingga 1,68 persen.
"Investor menantikan rilis data Non-Farm Payrolls (NFP) AS malam ini dan pertemuan kebijakan bank sentral AS terakhir untuk tahun ini pada 13–14 Desember," kata Phillip Sekuritas Indonesia dalam ulasannya, Jumat (8/12/2023).
Dari sisi makroekonomi, investor mencerna data Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal III 2023 Jepang yang direvisi ke bawah menjadi 0,7 persen secara kuartalan, lebih buruk dari estimasi awal yang turun 0,5 persen.
Nikkei 225 anjlok 1,8 persen ke level terendah dalam hampir satu bulan terakhir setelah bank sentral Jepang (BOJ) memberi petunjuk untuk mulai memperketat kebijakan moneter. Gubernur BOJ Kazuo Ueda ingin Jepang keluar dari rezim suku bunga yang super rendah.
Di pasar obligasi, imabl hasil surat utang Pemerintah Jepang (JGB) bertenor 10 tahun mencapai level tertinggi dalam tiga pekan. Hal ini didorong oleh semakin kuatnya spekulasi BOJ akan segera mengakhiri kebijakan suku bunga negatif.
Investor juga mencermati keputusan bank sentral India, Reserve Bank of India (RBI) yang mempertahankan suku bunga acuan Repo Rate 6,5 persen.
Dari dalam negeri, Survei Konsumen Bank Indonesia pada November 2023 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi tetap kuat. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) November 2023 dalam zona optimis pada level 123,6, naik dari level 124,3 di bulan sebelumnya.