Jumat 08 Dec 2023 18:09 WIB

Almarhum Aktor Yayu Unru Dimakamkan di TPU Cilandak

Yayu Unru meninggal pada Jumat (8/12/2023) ketika usia 61 tahun.

Aktor Yayu Unru. Jenazah Yayu Unru dimakamkan di TPU Cilandak, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/12/2023).
Foto: Dok. instagram/@yayuunru
Aktor Yayu Unru. Jenazah Yayu Unru dimakamkan di TPU Cilandak, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aktor senior Indonesia Andi Wahyuddin Unru atau yang lebih dikenal dengan Yayu Unru meninggal dunia pada Jumat (8/12/2023). Jenazah dimakamkan di TPU Cilandak Jakarta Selatan, setelah disemayamkan kemudian rombongan keluarga bertolak dari rumah duka sekitar pukul 14.30 WIB.

Aktor Yayu Unru wafat pada usia 61 tahun karena penyakit jantung. Sang aktor sempat mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Yarsi, Cempaka Putih, Jakarta Pusat selama beberapa hari belakangan.

Baca Juga

Sejak pagi, sejumlah rekan kerja dan aktor seni peran Tanah Air bertandang ke rumah duka untuk memberikan penghormatan terakhir. Putra bungsu Yayu yaitu komika Fatih Unru yang tengah berada di Bali untuk merampungkan pekerjaan, dikabarkan langsung terbang dan tiba di Jakarta pada Jumat (8/12/2023) siang.

"Tadi pagi sudah banyak teman kerja Mas Yayu yang datang untuk memberikan ungkapan belasungkawa. Tadi sempat ada Om Indro (Warkop), Om Epi Kusnandar, dan Tora Sudiro yang datang ke rumah," kata salah seorang anggota keluarga terdekat mendiang di rumah duka kawasan Kayu Putih Utara Pulogadung, Jumat petang.

Mendiang Yayu Unru merupakan aktor peran serta pelatih akting dari Indonesia yang sudah berkecimpung di dunia seni peran sejak tahun 1985. Saat itu, Yayu membintangi film pertamanya berjudul Demam Tari yang disutradarai oleh Nawi Ismail, sutradara di balik deretan film mendiang Benyamin S. Hingga kini, Yayu telah membintangi sejumlah film Indonesia, di antaranya Tabula Rasa (2014), Gara-Gara Warisan (2022), dan The Last of Us (2023).

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement