Jumat 08 Dec 2023 20:32 WIB

Tetangga Tragedi Kasus Jagakarsa Tegaskan Pentingnya Bertetangga

Tetangga dari kasus Jagakarsa menegaskan tetangga merupakan saudara terdekat.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Bilal Ramadhan
Kondisi rumah lokasi pembunuhan empat anak di Jagakarsa. Tetangga dari kasus Jagakarsa menegaskan tetangga merupakan saudara terdekat.
Foto: Republika/Febrian Fachri
Kondisi rumah lokasi pembunuhan empat anak di Jagakarsa. Tetangga dari kasus Jagakarsa menegaskan tetangga merupakan saudara terdekat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu tetangga korban pembunuhan anak di Jagakarsa, Jakarta Selatan, Dedy Kusuma Bakti, mengatakan sebagai sesama warga, mengambil pelajaran penting dari kejadian penemuan mayat 4 orang anak di RT 4 RW 3 Kelurahan Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Dedy menyebut berharap kejadian yang menjadi sorotan publik ini dapat menjadi bahan koreksi bagi semua untuk selalu menjaga kerukunan hidup bertetangga. Sehingga tetangga dan warga lain dapat membantu mencarikan solusi bila ada persoalan di dalam keluarga.

Baca Juga

“Banyak pelajaran penting di sini. Bagaimana kejadian ini dapat menjadi koreksi bagi kita semua. Masyarakat bertetangga, segala sesuatu penting kita kembalikan ke atas. Pelajaran lain adalah saling menjaga kerukunan,” kata Dedy, Jumat (8/12/2023).

Dedy menyebut antar sesama warga apalagi bertetangga harusnya menjaga keakraban sesama. Karena sejatinya tetangga menurut Dedy adalah keluarga. Karena bila ada sesuatu hal terjadi, yang lebih duluan tahu adalah tetangga.

Apalagi masyarakat perantau yang sanak keluarganya berada di kampung halaman. Sehingga yang menjadi keluarga dan kerabat dekatnya adalah tetangga. “Keluarga terdekat sehari-hari itu adalah tetangga. Kalau ada apa-apa tetangga duluan yang tahu,” ujar Dedy.

Dedy menambahkan zaman sekarang sudah terjadi pergeseran budaya dalam bertetangga. Sekarang kata dia tetangga yang rumahnya bersebelahan tidak terlalu akrab. Sehingga ketika ada kejadian, tetangga juga tidak tahu mesti berbuat apa karena tidak paham persoalan yang terjadi dan secara emosional tidak dekat.

Ia mengimbau kepada semua warga apalagi perantau atau pendatang yang kemudian berdomisili di sebuah lingkungan, supaya kembali membudayakan saling rukun bertetangga dan sesama warga. Supaya kejadian seperti yang terjadi di Jagakarsa baru-baru ini tidak lagi terulang.

Kejadian dugaan pembunuhan 4 anak V (6 tahun), S (4 tahun), A (3 tahun) dan A (1 tahun) di RT 04/03, Kelurahan Jagakarsa, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan, terbongkar Rabu (6/12/2023). Mereka diduga dibunuh oleh ayah kandungnya sendiri berinisial PD (41 tahun). Ke empat anak tersebut terbaring rapi tidak bernyawa di dalam kamar. Sementara PD didapati terbaring di kamar mandi tapi masih bernyawa.

Saat ini jenazah ke empat korban masih berada di RS Polri untuk diautopsi. Panca diketahui juga berada di RS Polri untuk pemulihan. Sedangkan istrinya dirawat di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement