REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mikel Arteta menegaskan bahwa ia akan terus menunjukkan emosi di atas lapangan, meskipun ia mendapat larangan bermain saat Arsenal bertandang ke Aston Villa.
Pelatih asal Spanyol ini tidak akan berada di bangku cadangan di Villa Park saat Arsenal berusaha untuk memperkuat cengkeraman mereka di puncak klasemen Liga Primer Inggris. Ini setelah ia menerima kartu kuning ketiga musim ini dalam kemenangan pada laga terakhir di Luton pada Rabu (6/12/2023) dini hari WIB.
The Gunners bangkit dari ketertinggalan untuk menang 4-3 setelah Declan Rice mencetak gol penentu kemenangan pada menit-menit akhir pertandingan. Arteta mendapat peringatan dari wasit Samuel Barrott, yang menganggapnya merayakan gol tersebut secara berlebihan. Namun, Arteta tidak ingin menahan diri berekspresi.
"Saya tidak tahu bagaimana cara menghentikannya," katanya. "Itu adalah momen yang sangat emosional dengan semua orang terpental dan Anda kehilangan rasa di mana Anda berada dan di mana Anda harus berada."
Ia mengaku menyayangkan karena sekarang tidak bisa berada di samping timnya di pinggir lapangan. Namun, itu adalah keputusan yang mereka buat dengan memperhatikan peraturan yang ada.
"Setelah itu saya langsung duduk di kursi saya dan berdiam diri di sana selama 30 detik, namun itu terjadi setelah emosi. Saat ini saya pikir sangat sulit untuk menuntut hal tersebut," ujarnya.
Ketika ditanya apakah ia benar-benar ingin berhenti menunjukkan emosinya, Arteta menjawab, "Jika saya diberi kesempatan, tidak. Saya ingin bersama para pemain saya karena kami bekerja sama setiap hari untuk mencapai apa yang kami inginkan, yaitu memenangkan pertandingan dan ketika Anda mendapatkan momen-momen tersebut dalam olahraga, Anda harus bisa melakukannya."
Arteta menambahkan, ia memahami ada batasan-batasan tertentu. Pelatih seperti dia harus menghormati sedang berada pada laga tandang. "Namun, jika saya diberi kesempatan, saya akan langsung melompat ke sana," kata dia.
Arteta mengatakan, tidak semua manajer dihukum karena reaksi yang sama.
Arteta akan berada di tribun direksi di Villa Park, tapi akan diizinkan untuk melakukan team-talk sebelum pertandingan dan bergabung dengan para pemainnya di ruang ganti saat jeda babak pertama dan babak kedua sebelum menyelesaikan kewajibannya kepada media.
Arsenal akan berusaha untuk menjadi tim pertama yang menang di Villa Park sejak mereka mencetak dua gol pada waktu tambahan untuk memastikan kemenangan 4-2 pada Februari.
Sejak saat itu, tim asuhan Unai Emery telah meraih 14 kemenangan kandang beruntun di Liga Primer dan akan berusaha untuk meraih kemenangan atas mantan klubnya.
Emery dipilih untuk menggantikan Arsene Wenger di Arsenal pada 2018. Namun ia dipecat hanya 18 bulan kemudian dan digantikan oleh Arteta. Keduanya berasal dari Basque, tempat di mana sesama pelatih Julen Lopetegui, Xabi Alonso dan Andoni Iraola juga dibesarkan.
Arteta mengakui bahwa Emery adalah seorang manajer yang menjadi panutannya ketika ia memulai karir kepelatihannya sendiri. "Dia adalah yang paling berpengalaman dan paling sukses, dengan jarak yang cukup jauh dengan semua yang telah dia raih dalam permainan dan semua yang telah dia menangkan. Dia adalah seseorang yang saya kagumi," kata dia.