Sabtu 09 Dec 2023 08:59 WIB

IDNIC Nilai Keamanan Digital Harus Diperkuat Agar Tetap Aman dari Serangan Peretas

Internet telah menjadi kebutuhan dasar yang menunjang kebutuhan seseorang. 

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Indonesia Network Information Centre (IDNIC) menggelar Annual Member Meeting (AMM) #5 bertajuk “The Next Wave of Global Connectivity” pada 5-7 Desember di Pullman Bandung Grand Central Hotel.
Foto: dok. Republika
Indonesia Network Information Centre (IDNIC) menggelar Annual Member Meeting (AMM) #5 bertajuk “The Next Wave of Global Connectivity” pada 5-7 Desember di Pullman Bandung Grand Central Hotel.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Indonesia Network Information Centre (IDNIC) menggelar Annual Member Meeting (AMM) 5 yang mengangkat tema “The Next Wave of Global Connectivity” di Pullman Bandung Grand Central Hotel.

Menurut Ketua Unit IDNIC, Adi Kusuma, sebagai pusat pengelolaan pertama di Asia dalam basis pengamanan Whols Database, pihaknya secara nyata hadir untuk berkontribusi bagi masyarakat Indonesia.

"Sebagai penyedia pengelolaan informasi jaringan nasional yang memiliki spesialisasi dalam pendistribusi alamat IP di Indonesia, secara paralel berupaya mendukung gelombang konektivitas global berikutnya," kata Adi.

Adi mengatakan, internet telah menjadi kebutuhan dasar yang menunjang kebutuhan seseorang. Saat ini, telah banyak bentuk konektivitas yang telah berkembang.

Seperti, kata dia, teknologi 5G, satellite internet, fiber optic expansion, Artificial Intelligence (AI), Blockchain dan Decentralized Networks, Internet of Things (IoT), kolaborasi global, keamanan siber, serta regulasi juga kebijakan.

"Karena itu keamanan digital pun harus diperkuat agar data sensitif tetap aman dari ancaman siber dan serangan peretas," katanya.

Adi mengatakan, di Benua Asia Pasifik pengelolaan IP atau jaringan internet dikelola oleh Asia Pacific Network Information Centre (APNIC), lalu APNIC menunjuk IDNIC dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) untuk menjalankan proses pengelolaan alamat IP khusus di negara Indonesia. 

"IDNIC adalah langkah inisiatif yang sepenuhnya didukung oleh APJII, dengan tujuan tersedianya pengelolaan informasi jaringan nasional yang mandiri dan berkelanjutan demi memberikan aksi nyata dalam menyediakan informasi jaringan di Indonesia sesuai dengan kebutuhan masyarakat nasional dan internasional," katanya.

Menurut Adi, untuk mengembangkan perannya dalam menyediakan informasi serta keterampilan jaringan di Indonesia sesuai dengan kebutuhan masyarakat nasional dan internasional, IDNIC juga menyediakan serangkaian IDNIC Training Series #4 dalam AMM #5. Yakni, sebagai wadah dalam membahas bagaimana kelanjutan gelombang konektivitas global berikutnya di Indonesia.

"Juga bagaimana sektor publik mengadopsi ini dalam kegiatan sehari-hari. Training ini juga akan menghadirkan trainer istimewa dari APNIC di kelas tertentu, yaitu Awal Haolader," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum APJII, Muhammad Arif mengatakan, acara ini merupakan kegiatan rutin yang digelar setiap tahun dengan tujuan untuk mengupdate teknologi terbaru di Indonesia.

"Ini acara tahunannya IDNIC setiap tahun mengadakan acara yang serupa. Tahun lalu kita mengadakan di SGSI, tahun ini di Bandung yang pasti acara ini lebih untuk mengupdate juga banyak teknologi terbaru, 5G juga perkembangan dunia teknologi yang ada terutama di Indonesia," paparnya.

Arif mengatakan, selama dua tahun ini pihaknya tersebut mengembangkan program bernama DNS (Domain Name System) Indonesia. Menurutnya, program ini untuk menyaring konten-konten negatif di masyarakat.

"Banyak konten-konten di Indonesia yang negatif mulai dari perjudian, pornografi dan konten konten yang tidak sesuai dengan perundang undangan Indonesia dan memang kita disini ingin membuat DNS ini agar mudah dan dapat digunakan masyarakat secara umum juga sebanarnya dan tentunya anggota kita juga," paparnya.

Pengurus Unit Pelatihan dan Produktivitas SDM IDNIC APJII, M Andri Setiawan mengatakan, dalam satu tahun pihaknya menggelar empat kali pertemuan pelatihan.

"Pada prinsipnya training-training yang dilakukan APJII ini kita lakukan untuk membantu memperbaiki atau membantu memperkuat ekosistem internet di Indonesia," katanya.

Sebab, kata dia, internet di Indonesia sendiri adalah bagian dari keseluruhan ekosistem internet di seluruh dunia, dan Indonesia bertanggungjawab penuh untuk kemudian memberikan layanan internet yang baik. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement