Sabtu 09 Dec 2023 09:47 WIB

Kota di Spanyol Nyalakan Sirine Genosida Setelah 86 Tahun

Nazi mengebom kota Guernica di Basque dan meratakannya dengan tanah seperti Gaza

Rep: Dwina Agustin/ Red: Esthi Maharani
Guernica adalah karya Picasso yang suarakan protesnya atas pengeboman Kota Guernica. Kota Guernica di Spanyol menyalakan sirene 86 tahun setelah genosida Nazi, sebagai protes atas pembantaian Israel
Foto: EPA/ Ian Langsdon
Guernica adalah karya Picasso yang suarakan protesnya atas pengeboman Kota Guernica. Kota Guernica di Spanyol menyalakan sirene 86 tahun setelah genosida Nazi, sebagai protes atas pembantaian Israel

REPUBLIKA.CO.ID, GUERNICA -- Kota Guernica di Spanyol menyalakan sirene 86 tahun setelah genosida Nazi, sebagai protes atas pembantaian Israel di Gaza. Nazi pernah mengebom kota Guernica di Basque dan meratakannya dengan tanah, menyebabkan lebih dari 16 ribu orang terbunuh.

Sebagai protes dan paralelisme, para pengunjuk rasa di Guernica membentuk formasi yang menunjukan bendera Palestina saat sirene berbunyi pada Jumat (18/12/2023). Protes ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran global mengenai kondisi yang terjadi di Gaza.

Baca Juga

Unjuk rasa ini merupakan bagian dari kegiatan yang digerakan oleh koalisi serikat pekerja Guernica-Palestine Citizens Initiative. Menurut Anadolu Agency, acara tersebut menggambarkan kesejajaran antara penderitaan Guernica di masa lalu dan penderitaan yang sedang berlangsung di Gaza.

Acara tersebut berlangsung di alun-alun utama kota, tempat warga sipil dibom tanpa ampun pada 1937. Tindakan ini mengirimkan pesan dukungan yang kuat terhadap Palestina di tengah konflik yang sedang terjadi dengan Israel.

“Kami ingin berteriak kepada dunia bahwa Israel melakukan genosida terhadap rakyat Palestina dan ikut merasakan penderitaan rakyat Palestina,” kata pernyataan Guernica-Palestine Citizens Initiative saat mengumumkan kegiatan tersebut pada (Selasa 5/12/2023).

Guernica secara historis penting karena lokasinya yang strategis selama Perang Saudara Spanyol. Kota ini menghadapi kehancuran pada  26 April 1937 ketika pesawat Jerman dan Italia atas perintah pasukan Nasionalis yang dipimpin oleh diktator Jenderal Francisco Franco melakukan serangan udara yang menghancurkan.

Pelukis terkenal Spanyol Pablo Picasso mengabadikan kengerian pemboman Guernica melalui lukisan ikoniknya dengan judul yang sama. Selesai antara Mei hingga Juni 1937 di Paris, lukisan itu menjadi bukti kuat kebrutalan perang dan saat ini disimpan di Museum Reina Sofia di Madrid.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement