Ahad 10 Dec 2023 05:22 WIB

Israel Jatuhkan Selebaran Berisi Surat Al Ankabu tanpa Tahu Maknanya

Israel menggunakan ayat Alquran untuk membenarkan perbuatannya tanpa tahu maknanya

Rep: Mabruroh/ Red: Esthi Maharani
Militer Israel menggunakan ayat-ayat Alquran untuk membenarkan perbuatannya, tanpa mengetahui makna sebenarnya
Foto: AP Photo/Anmar Khalil
Militer Israel menggunakan ayat-ayat Alquran untuk membenarkan perbuatannya, tanpa mengetahui makna sebenarnya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Militer Israel menggunakan berbagai cara dalam membombardir dan membantai rakyat Palestina, termasuk menggunakan ayat-ayat Alquran untuk membenarkan perbuatannya, tanpa mengetahui makna sebenarnya dalam ayat tersebut. Terbaru, militer Israel menjatuhkan ribuan selebaran berisi potongan surat Al Ankabut ayat 14.

Potongan ayat tersebut bertuliskan (فَأَخَذَهُمُ الطُّوفَانُ وَهُمْ ظَالِمُونَ). Artinya, "Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim." Kutipan tersebut ditulis di samping simbol Bintang Daud.

Baca Juga

Potongan ayat tersebut diambil dari surat al ankabut ayat 14 yang berbunyi:

فَأَنجَيْنَٰهُ وَأَصْحَٰبَ ٱلسَّفِينَةِ وَجَعَلْنَٰهَآ ءَايَةً لِّلْعَٰلَمِينَ

Artinya: “Dan sesungguhnya, Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya, lalu dia tinggal bersama mereka selama seribu tahun kurang lima puluh tahun. Kemudian, mereka dilanda banjir besar dalam keadaan sebagai orang-orang zalim.”

Kelanjutan surat itu adalah “Maka, Kami selamatkan Nuh dan penumpang-penumpang bahtera itu dan Kami jadikan peristiwa itu pelajaran bagi semua umat manusia.” (QS Al Ankabut ayat 15)

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, ayat ini merupakan hiburan dari Allah kepada Nabi Muhammad. Allah menceritakan kepadanya tentang kisah dakwah Nabi Nuh saat mengajak kaumnya bertakwa kepada Allah. Bahwa Nabi Nuh As tinggal di kalangan kaumnya dalam masa yang sangat lama seraya menyeru mereka untuk menyembah Allah. Seruan itu dilakukannya siang malam, dan secara rahasia dan terang-terangan. Tetapi sekalipun demikian, tiada menambah mereka melainkan makin menjauh dari perkara hak dan berpaling darinya serta mendustakan Nuh, dan tiada yang beriman bersama Nuh melainkan hanya sedikit orang saja.

Karena itulah disebutkan oleh firman-Nya: maka ia tinggal di antara mereka seribu tahun kurang lima puluh tahun. Maka mereka ditimpa banjir besar, dan mereka adalah orang-orang yang zalim. (Al-'Ankabut: 14) Yakni sesudah masa yang sangat lama itu penyampaian Nuh dan peringatannya masih belum berhasil terhadap mereka. Maka kamu Muhammad, janganlah menyesali sikap orang-orang yang kafir terhadapmu dari kalangan kaummu, jangan pula kamu bersedih hati atas sikap mereka, karena sesungguhnya Allah-lah yang akan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia pulalah yang akan menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya. Di tangan kekuasaan-Nyalah semua urusan, dan hanya kepada-Nyalah kembali semua urusan. Sesungguhnya orang-orang yang telah pasti terhadap mereka kalimat Tuhanmu, tidaklah akan beriman, meskipun datang kepada mereka segala macam keterangan. (Yunus: 96-97).

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement