REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Presiden nomor urut tiga Ganjar Pranowo meminta para generasi milenial atau yang biasa disebut Gen Z memperkuat literasi digital untuk digunakan di Ibu Kota Negara (IKN). Hal itu dinilai penting karena IKN merupakan kota dengan teknologi tinggi di dalamnya.
Ganjar mendorong anak muda harus beradaptasi dengan kemajuan teknologi. Hal itu dapat dicapai dengan meningkatkan literasi digital, termasuk bagi yang tinggal di IKN.
"Di dunia, terjadi disrupsi luar biasa. Anak muda mesti adaptif, agar tidak ketinggalan zaman. Anak muda perlu ikuti perkembangan, karena perubahan global terjadi sangat cepat sekali," kata Ganjar dalam keterangan yang diterima pada Sabtu (9/12/2023).
Selain IKN, Ganjar-Mahfud bertekad untuk membangun kota-kota pintar lain di sejumlah pulau seperti Papua, Sumatera, Sumba dan Sulawesi. Di kota-kota itu, Ganjar-Mahfud menjamin anak muda bisa hidup tentram dengan work-life balance yang baik.
"Hal itu hanya bisa terwujud dengan satu syarat, anak mudah harus melek teknologi melalui pendidikan yang baik, sesuai kebutuhan dan tuntutan zaman," ujar Ganjar
Ganjar menyebut IKN adalah kota pertama di dunia yang dibangun untuk Gen Z. Di kota ini, kesempatan untuk berkarya dan berkreasi sangat terbuka bagi anak muda.
"Yang dituntut adalah kemampuan literasi digital yang tinggi, karena kota ini dibangun dengan konsep memasukan teknologi, internet super cepat," ujar Ganjar.
Hal tersebut disampaikan Ganjar saat bertemu mahasiswa hingga influencer di Resto Hotel Mesra Samarinda. Di hadapan para mahasiswa, Ganjar memastikan bahwa di IKN kelak tidak akan ditemukan sampah dan polusi.
"Sebab kota ini dibangun dengan konsep teknologi ramah lingkungan," ujar Ganjar.
Diketahui, literasi digital merupakan pengetahuan serta kecakapan pengguna dalam memanfaatkan media digital. Kecakapan ini mencakup kemampuan menemukan, mengerjakan, mengevaluasi, membuat serta memanfaatkannya tepat.
Berdasarkan UU Nomor 3/2022 tentang Ibu Kota Negara bahwa Ibu Kota Negara Nusantara yang selanjutnya disebut IKN mempunyai fungsi sentral dan menjadi simbol suatu negara untuk menunjukkan jati diri bangsa dan negara.
Di sisi lain, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan progres pembangunan IKN Nusantara di Kalimantan Timur hingga kini telah mencapai sekitar 40 persen.