Sabtu 09 Dec 2023 20:49 WIB

Remehkan Rencana Satgas Maritim Bentukan Amerika Serikat, Houthi Yaman: Tak Ada Nilainya

Houthi berjanji akan terus sabotase kapal milik Zionis Israel

Rep: Mabruroh/ Red: Nashih Nashrullah
Seorang warga Yaman melewati spanduk bergambar bendera Israel dan AS di dek kapal kargo Galaxy Leader, yang disita oleh Houthi di lepas pantai pelabuhan Al-Salif di Laut Merah di provinsi Hodeidah, Yaman, Selasa (5/12/2023).
Foto: EPA-EFE/YAHYA ARHAB
Seorang warga Yaman melewati spanduk bergambar bendera Israel dan AS di dek kapal kargo Galaxy Leader, yang disita oleh Houthi di lepas pantai pelabuhan Al-Salif di Laut Merah di provinsi Hodeidah, Yaman, Selasa (5/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, SANAA -- Kelompok Houthi Yaman telah menolak rencana pembentukan satuan tugas maritim pimpinan Amerika Serikat (AS) di Laut Merah untuk mengusir kelompok tersebut yang menargetkan kapal-kapal Israel.

"Ancaman untuk membentuk koalisi di Laut Merah melawan Yaman tidak ada nilainya," kata Mohammed Ali Al-Houthi, seorang anggota Dewan Politik Tertinggi Houthi dalam sebuah pernyataan yang dikutip Channel Al-Masirah yang bersifat pro-Houthi, Jumat (8/12/2023).

Baca Juga

Namun, dia mengatakan tindakan tersebut akan mengancam keamanan dan stabilitas di kawasan.  "Kami bermaksud bertindak secara luas untuk menghentikan agresi Israel terhadap Jalur Gaza," tambahnya.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon, pada Selasa mengatakan bahwa pihaknya siap membantu membentuk satuan tugas maritim untuk melindungi pelayaran dagang di Laut Merah menyusul serangkaian serangan Houthi terhadap kapal-kapal yang diyakini milik Israel.

Amerika Serikat pada Kamis memberi isyarat bahwa beberapa negara penting telah menyatakan minatnya untuk bergabung dalam satuan tugas maritim itu, yang bertujuan mencegah serangan Houthi lebih lanjut.

Departemen Luar Negeri dan Pertahanan Amerika Serikat memimpin perundingan internasional untuk "memperkuat dan memperluas" Pasukan Maritim Gabungan (Combined Maritime Forces/CMF), sebuah kemitraan angkatan laut yang beranggotakan 39 negara, kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional John Kirby kepada wartawan.

Baca juga: Dua Surat Alquran Dibuka dengan Kata Tabarak, Ini Rahasianya yang Agung 

 

Sementara itu, Houthi telah mengancam lagi untuk meluncurkan serangan rudal dan drone terhadap kapal-kapal Israel yang melintasi Laut Merah serta Israel sendiri. Hal ini dilakukan Houthi di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap milisi Yaman.

Menteri Pertahanan Houthi, Mohammed Nasser Al-Atefi mengatakan pada hari Rabu (6/12/2023), bahwa milisi akan terus memblokir Laut Merah untuk kapal yang dimiliki atau dioperasikan Israel.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement