REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Chairman Centennial Z, Dinno Ardiansyah berharap Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara dapat menjadi peradaban yang maju dan manusiawi begitu selesai dibangun. Ia mengingatkan generasi Z lah yang kelak akan merasakan dampak dari IKN sekitar 20 tahun mendatang.
"IKN ini adalah kepentingan kita bersama khususnya generasi Z karena kita yang akan merasakan dampaknya di umur 40-50 tahun. Kita tunggu peradaban yang maju dan manusiawi di IKN," kata Dinno dalam keterangan pers pada Jumat (8/12/2023).
Dinno menyebut gen Z tetap perlu mengawasi dan mengkritisi pembangunan IKN. Sebab Dinno tak ingin anggaran pendidikan justru dialihkan untuk IKN.
"Selama ada rasionalitas dan grand design yang jelas, dan selama tidak merusak pos anggaran yang ada seperti pendidikan, kesehatan dan lain-lain, itu tidak masalah. Yang jadi masalah kalau merusak post anggaran yang sudah ada," ucap Dinno.
Dinno mengungkapkan saat mengunjungi IKN banyak mendengar respons positif dari teman-temannya. Hal yang menurutnya jauh berbeda dari apa yang ia temukan di media sosial.
"Saya sudah dua kali ke sana karena informasi yang simpang siur di media sosial. Kita cari tahu, kaji, riset, ngobrol sama teman-teman disana. Pas ke sana yang kita senang anak muda sangat excited dengan IKN. Terlebih sekarang ada tol yang menghubungkan Samarinda ke Balikpapan. Itu teman-teman merasakan dampaknya," ujar Dinno.
Diketahui, rencana pembangunan IKN sebenarnya ditargetkan berjalan sejak 2020 dan diharapkan selesai pada 2045. Namun pada 2020 lalu Indonesia dan dunia menghadapi pandemi Covid-19 yang membuat pembangunan IKN tertunda.
Mantan Menteri PPN/Kepala Bappenas 2016-2019, Bambang Brodjonegoro menjelaskan target selesainya pembangunan IKN pada 2045 tidak terlepas dari aspirasi Indonesia menjadi negara maju. Bambang mengungkapkan pemerintah Indonesia menargetkan PDB per kapita USD 30 ribu per tahun pada saat IKN tuntas dibangun.
"Kita mempunyai aspirasi menjadi negara maju di 2045. Perkiraan awalnya kita 2020 mulai bangun tapi ada Covid. Jadi perkiraan awalnya membangun IKN itu 25 tahun kita harapkan kota itu (IKN) sudah relatif lengkap, penduduk melewati satu juta dan menjadi satu kota yang utuh, bukan yang setengah jalan," ujar Bambang.