REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH — Presiden Palestina, Mahmoud Abbas pada Jumat (8/12/2023), menyerukan diakhirinya perang di Gaza dan konferensi perdamaian internasional untuk mencari solusi politik abadi, yang mengarah pada pembentukan negara Palestina.
Abbas mengatakan, konflik antara Israel dan Palestina pada umumnya telah mencapai tahap yang mengkhawatirkan, yang membutuhkan konferensi internasional dan jaminan oleh kekuatan dunia.
Selain perang Israel dengan Hamas di Gaza, pria berusia 87 tahun itu mengatakan, pasukan Israel telah mengintensifkan serangan mereka di mana-mana di Tepi Barat yang diduduki selama setahun terakhir, dengan pemukim meningkatkan kekerasan terhadap kota-kota Palestina.
Abbas menegaskan kembali posisinya yang sudah lama mendukung negosiasi daripada perlawanan bersenjata, untuk mengakhiri pendudukan yang sudah lama ada.
“Saya dengan perlawanan damai. Saya untuk negosiasi berdasarkan konferensi perdamaian internasional dan di bawah naungan internasional yang akan mengarah pada solusi yang akan dilindungi oleh kekuatan dunia untuk mendirikan negara Palestina yang berdaulat di Jalur Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur," kata Abbas dilansir dari Arab News, Sabtu (9/12/2023).
Abbas berbicara saat Israel meningkatkan serangannya di Gaza. Dalam dua bulan peperangan, itu telah menewaskan lebih dari 17 ribu orang, melukai 46 ribu dan memaksa pemindahan sekitar 1,9 juta orang, lebih dari setengah dari mereka sekarang berlindung di daerah-daerah di Gaza tengah atau dekat dengan perbatasan Mesir.
Seorang pejabat senior Amerika Serikat mengatakan, ide konferensi internasional telah dibahas di antara mitra yang berbeda tetapi proposal itu masih pada tahap yang sangat awal.
"Itu adalah salah satu dari banyak pilihan di atas meja yang akan kami dan orang lain pertimbangkan dengan pikiran terbuka, tetapi tidak ada keputusan yang dibuat tentang itu," kata pejabat itu dengan syarat anonim.
Baca juga: Kalimat yang Diulang 31 Kali dalam Surat Ar-Rahman, Ini Deretan Rahasianya
Israel meluncurkan kampanyenya untuk memusnahkan gerakan Hamas yang memerintah Gaza setelah pejuang Hamas mengamuk di kota-kota Israel pada 7 Oktober. Serangan Hamas kala itu menewaskan 1.200 orang dan menyandera 240.
Abbas mengatakan, bahwa berdasarkan perjanjian internasional yang mengikat, dia akan menghidupkan kembali Otoritas Palestina yang lemah, menerapkan reformasi yang telah lama ditunggu-tunggu dan mengadakan pemilihan presiden dan parlemen, yang ditangguhkan setelah Hamas menang pada tahun 2006 dan kemudian mendorong PA keluar dari Gaza.
Dia mengatakan, PA telah mematuhi...