REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono berkeliling di darah Matraman Jawa Timur, dengan harapan bisa mendongkrak raihan suara pada Pileg 2024. Daerah-daerah yang dikunjungi SBY adalah Kabupaten Blitar, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Trenggalek, dan Kabupaten Kediri.
"Saya ke Tulungagung, nanti ke Trenggalek, setelah itu ke Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Jakarta. Lalu kembali ke Jawa Timur lagi. Akan saya setrika," kata SBY.
Presiden keenam RI itu mengakui, ia memilih kembali turun gunung untuk menutup wilayah-wilayah yang perlu perbaikan suara. SBY berharap, dengan ia turun gunung hingga ke daerah-daerah, raihan suara Demokrat bisa meningkat.
"Saya sebagai orang tua di Demokrat ini harus turun gunung, untuk menutup ruang-ruang yang harus saya tutup agar Demokrat lebih kuat dan lebih sukses dalam Pemilu 2024," ujarnya.
Apalagi, kata SBY, Ketum Demokrat AHY diminta untuk mendampingi Capres Prabowo ke acara-acara kampanye yang dianggap penting. Maka dari itu, ia memilih turun gunung untuk menjaga agar semangat kader-kader demokrat terus terjaga.
"Sejak awal kampanye AHY diminta Capres Prabowo untuk mendampingi pada acara-acara kampanye yang dianggap penting, sehingga harus membagi waktu. makanya saya turun gunung," ucap SBY.
SBY pun mendorong para Caleg untuk memanfaatkan waktu tersisa yang hanya sekitar 60 hari untuk menyapa masyarakat. Menurutnya, kunci meraih kemenangan adalah dengan turun langsung menyapa dan mendengarkan masukan masyarakat.
"Kita harus meet the people, bertemu masyarakat. Kalau cuman melamun, rokok-an saja, ya pasti gak dapat apa-apa. Meski pendek waktunya tapi untuk bertemu masyarakat ini akan terasa panjang waktunya," kata SBY.
SBY mengingatkan agar para Caleg dari partainya tidak bingung terkait materi yang akan disampaikan kepada masyarakat. Ia menyarankan agar para Caleg menjanjikan program-program yang dulu dirasakan masyarakat saat Demokrat ada dipemerintahan.
Ia mencontohkan salah satu program yang bisa ditawarkan saat kampanye adalah program kesejahteraan untuk 1 juta guru honorer, yang tahun depan akan diangkat Jokowi menjadi ASN.
"Demokrat mendukung program Pak Jokowi, dan siap mengawal tahun depan. Sama seperti saat saya Presiden 1,1 juta pegawai honorer diangkat sebagai PNS," ujarnya.
Termasuk kesiapan menaikkan gaji guru, TNI Polri, tenaga kesehatan, hingga pensiunan, untuk mengimbangi kebutuhan hidup yang terus naik. "Jangan ragu-ragu katakan Demokrat tidak hanya janji, tapi sudah memberi bukti, saat kita ada di pemerintahan,"' ucapnya.
SBY mewanti-wanti agar para caleg melakukan kampanye yang isinya tentang program bukan berisi hujatan atau mencari-cari kesalahan partai lain, "Tidak perlu menyerang-menyerang mereka, ngapian? Kita sampaikan gagasan, program. Katakan kita tidak mengacak-acak wilayah partai lain, Demokrat hanya ingin menambah kursi saja," kata dia.