Ahad 10 Dec 2023 10:23 WIB

Beroperasi Sejak Oktober 2023, Kereta Cepat Layani 718 Ribu Penumpang

Di area komersial, berbagai macam tenant juga sudah hadir.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ahmad Fikri Noor
Penumpang bersiap memasuki gerbong kereta cepat Whoosh di Stasiun Halim, Jakarta, Jumat (13/10/2023).
Foto: Republika/Prayogi
Penumpang bersiap memasuki gerbong kereta cepat Whoosh di Stasiun Halim, Jakarta, Jumat (13/10/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penumpang Kereta Cepat Whoosh telah mencapai 781 ribu penumpang hingga 8 Desember 2023. Rinciannya adalah 14.399 penumpang First Class, 25.709 penumpang Business Class, dan 678.399 penumpang Premium Economy Class.

General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan, untuk melayani puluhan ribu penumpang setiap harinya, KCIC terus menghadirkan berbagai fasilitas yang nyaman di Stasiun Halim, Padalarang, dan Tegalluar. 

Baca Juga

“Kenyamanan, keamanan dan efisiensi perjalanan menjadi hal yang paling dicari penumpang. Untuk itu fasilitas yang disediakan di setiap stasiun Kereta Cepat Whoosh merupakan fasilitas yang kami rancang agar mampu memenuhi kebutuhan tersebut,” ucap Eva dalam keterangan tertulis di Jakarta, Ahad (10/12/2023).

Secara rinci, Eva menambahkan di setiap stasiun sudah tersedia fasilitas pelayanan seperti loket, vending machine, ruang tunggu yang luas dan nyaman, toilet, area komersial untuk penumpang berbelanja di stasiun, musala, toilet, hingga ruang VIP.

Di area komersial, berbagai macam tenant juga sudah hadir untuk melayani para penumpang yang sedang menunggu jadwal perjalanan Kereta Cepat Whoosh atau menunggu moda transportasi lanjutan. 

"Saat ini sudah lebih dr 50 tenan yanh hadir di Stasiun dan 40 di antaranya merupakan UMKM dan akan terus bertambah di berbagai stasiun," lanjut Eva.

Bagi penumpang dengan kebutuhan khusus, tersedia lift, escalator, guide block, announcement yang jelas terdengar, kursi roda, dan petugas yang terlatih dan siap melayani berbagai kebutuhan penumpang.

Untuk fasilitas keamanan, lanjut Eva, KCIC telah menempatkan CCTV di berbagai titik stasiun, pemeriksaan barang menggunakan X-Ray sesaat sebelum masuk ke ruang tunggu, dan kehadiran petugas pengamanan yang berjaga di berbagai titik untuk menjaga keamanan dan ketertiban.

Eva mengatakan fasilitas integrasi antarmoda ini sangat penting bagi masyarakat untuk menghubungkan Whoosh dengan kawasan publik. Stasiun Halim menyediakan antar moda berupa LRT Jabodebek dengan rute Dukuh Atas-Jatimulya, Transjakarta 7W dengan rute Cawang-Stasiun Halim, Damri rute Bandara Internasional Soekarno-Hatta, dan Taksi Bluebird maupun online.

Stasiun Padalarang menyediakan transfer antarmoda berupa, KA Feeder rute Padalarang-Bandung, Commuter Line Bandung Raya rute Padalarang-Cicalengka, Commuter Line Garut rute Purwakarta-Padalarang-Garut, dan Taksi Bluebird maupun online

Stasiun Tegalluar menyediakan transfer antarmoda berupa, Damri rute Stasiun Tegalluar, Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Masjid Al Jabbar, Stasiun Gedebage, Metro Indah Mall, Trans Studio Mall, Jl. Asia Afrika, Alun-Alun Bandung, Pasar Baru; Bus menuju Summarecon; dan dan Taksi Bluebird maupun online

KCIC sudah membuka kerja sama dengan berbagai pihak untuk menghadirkan lebih banyak lagi pilihan moda transportasi lanjutan sehingga Whoosh semakin mudah dijangkau oleh masyarakat. Eva menyampaikan kerja sama ini pun akan terus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan penumpang.

“Akses dan integrasi juga merupakan fasilitas penting. Tanpa kedua hal ini, tentu pelayanan jadi tidak maksimal. Jadi kami berkolaborasi dan melibatkan berbagai pihak untuk menyediakan fasilitas tersebut dan alhamdulillah kemudahan aksesibilitas dan integrasi moda di area stasiun saat ini sudah bisa dinikmati penumpang,” kata Eva.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement