Ahad 10 Dec 2023 12:47 WIB

Intensitas Hujan Meningkat di Surabaya, Hindari Berteduh di Bawah Pohon

Pohon tumbang menjadi salah satu ancaman yang perlu diwaspadai.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Yusuf Assidiq
Hujan deras/ilustrasi
Foto: Flickr
Hujan deras/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Intensitas hujan di Kota Surabaya mulai meningkat dalam sepekan terakhir. Bahkan terkadang hujan datang dengan disertai angin.

Seperti pada Kamis (7/12/2023) hujan disertai angin kencang mengakibatkan terjadinya genangan di 24 titik dan pohon tumbang di 76 titik. Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, cuaca ekstrem yang melanda Surabaya terjadi sesuai prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Eri pun mengimbau warganya untuk mawas diri dan berdoa agar Kota Surabaya diberi keselamatan. "Ini adalah hujan yang tidak seperti biasa, yang sudah diramalkan BMKG. Maka saya nyuwun (minta) tolong kepada warga Surabaya untuk selalu bersyukur, kita berdoa. Kalau melihat wilayah lain, setelah hujan pasti banjir, tidak seperti Surabaya, setelah hujan langsung surut," kata Eri.

Diingatkan, pohon tumbang menjadi salah satu ancaman yang perlu diwaspadai ketika hujan disertai angin melanda Kota Surabaya. Maka dari itu, ia meminta kepada warga untuk tidak berteduh di bawah pohon ketika terjadi hujan disertai angin kencang.

"Yang saya khawatirkan bukan malah airnya, tapi tumbangnya pohon. Jangan sampai ada korban di Kota Surabaya. Maka itu, saya berharap kalau hujan angin jangan berteduh di bawahnya pohon," ujarnya.

Eri mengatakan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sudah melakukan perantingan pohon secara masif untuk mencegah adanya pohon tumbang. Perantingan pohon dilakukan jauh sebelum musim hujan tiba.

"Kalau sudah karena alam nggak bisa dilawan, mek iso njaluk dungone (cuma bisa minta doanya) warga Surabaya," kata Eri.

Ia mengakui, Pemkot Surabaya masih berjibaku mengatasi genangan atau banjir yang akan terus dilakukan hingga 2024. Ia menjelaskan, salah satu prioritas penanganan banjir di 2024 adalah melakukan perbaikan di kawasan Dukuh Kupang dan sekitarnya.  

Target penanganan banjir di 2023, sampai pertengahan Desember, secara keseluruhan hampir selesai atau sekitar 98 persen. Ia pun memastikan, titik-titik yang dikerjakan sepanjang 2023, secara keseluruhan sudah tidak lagi terjadi banjir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement