Ahad 10 Dec 2023 16:18 WIB

LSI Temukan Tingkat Kepuasan Masyarakat ke Jokowi Capai 76 Persen

Menurut Djayadi Hanan, tren tingkat kepuasan ke Presiden Jokowi terus meningkat.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Erik Purnama Putra
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan.
Foto: Republika/Prayogi
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Survei Indonesia (LSI) merilis hasil survei teranyar terkait tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi. Dalam survei yang dihelat pada 3-5 Desember 2023, menunjukan adanya peningkatan kepuasan kinerja presiden mencapai 76 persen, dari sebelumnya 70 persen pada Oktober 2023.

Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan menilai, jika tingkat kepuasan kepada presiden tetap di level positif, tren tersebut akan terus berlanjut. Bahkan, sambung dia, trennya bisa akan semakin meningkat.

Baca Juga

"Dibandingkan dua bulan lalu pada Oktober mengalami peningkatan positif. Tapi belum mencapai angka seperti pada Juli 2023 yang mencapai 82 persen. Jadi tingkat kepuasan kepada presiden tetap pada level positif dan kalau tren ini berlanjut bisa jadi makin meningkat, tergantung perkembangan situasi politik ekonomi ke depan," kata Djayadi dalam rilis 'Debat Capres, Netralitas Pemilu, dan Elektabilitas' di Jakarta, Ahad (10/12/2023).

Djayadi menyampaikan, alasan responden menilai puas kinerja Jokowi, di antaranya karena memberi bantuan kepada rakyat kecil, membangun infrastruktur, dan kinerjanya sudah bagus. Selain itu, orangnya merakyat dan orangnya baik juga membuat tingkat kepuasan Jokowi masih tinggi.

Dari survei LSI juga diketahui, masih banyak masyarakat yang menilai negatif kondisi ekonomi saat ini. Sebanyak 35,7 persen responden merasa keadaan ekonomi nasional saat ini buruk. Sedangkan yang menilai positif atau dalam keadaan baik sebanyak 29,1 persen, dan yang menilai ekonomi dalam kondisi sedang di angka 33,7 persen.

"Jadi, masih cenderung negatif penilaian masyarakat terhadap ekonomi. Trennya penilaian terhadap ekonomi ini stagnan atau sedikit menurun dibandingkan dengan survei tiga bulan yang lalu. Ada kecenderungan ekonomi dipandang negatif oleh masyarakat saat ini," kata Djayadi.

Sementara di sektor penegakan hukum, ujar dia, masyarakat menilai kondisinya saat ini masih baik sebesar 34 persen. Kendati demikian, jumlah warga yang menilai buruk juga di angka sekitar 33,7 persen. "Trennya memang ada sedikit perbaikan persepsi masyarakat dari segi hukum, kalau dibandingkan survei awal Oktober lalu, atau pertengahan Oktober lalu," ujar Djayadi.

Yakin Jokowi netral...

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement