REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Bina Haji Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Ditjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag), Arsyad Hidayat menyampaikan, kuota jamaah haji 1445 H/ 2024 M totalnya 221 ribu plus tambahan 20 ribu jamaah haji.
Arsyad menyampaikan, kuota haji tambahan didapat saat kunjungan Presiden Jokowi ke Arab Saudi. Bersyukur, Presiden Jokowi mendapatkan respons dari penguasa Arab Saudi, supaya di 2024 mendapat tambahan kuota haji.
"Terakhir kami mendapatkan surat dari Kementerian Haji (Arab Saudi), terkait rilis tambahan kuota haji yang diberikan ke Indonesia ini spesial, artinya Arab Saudi sampai saat ini belum memberikan kuota tambahan ke negara-negara lain," kata Arsyad dalam acara Grand Opening Webinar Nasional Manasik Kesehatan Haji 1445 H yang digelar Forum Perawat Kesehatan Haji Indonesia (FPKHI), Ahad (10/12/2023)
Arsyad mengatakan, saking rahasianya informasi ini, Kementerian Haji Arab Saudi mengirim surat terkait tambahan kuota haji untuk Indonesia agar tidak dipublikasikan. Sehingga tidak memancing kecemburuan dari negara lain yang sampai saat ini belum mendapatkan kuota haji tambahan.
Ia juga menyampaikan, untuk petugas haji 2024, awalnya Indonesia menerima kuota petugas haji sebanyak 2.210. Artinya turun sebesar 52 persen dari kuota petugas haji di 2023.
Tapi informasi terakhir, ketika Menteri Agama RI mengirim surat secara tertulis dan melakukan komunikasi dengan Menteri Haji Arab Saudi, Indonesia mendapat tambahan kuota petugas haji sebanyak 2.200 lebih.
"Sehingga total (kuota petugas haji) kita di angka 4.421 petugas haji," ujar Arsyad. Mengenai rencana keberangkatan jamaah haji ke Tanah Suci, jika tidak ada hambatan, calhaj akan diberangkatkan pada 12 atau 13 Mei 2024.
Maka calhaj sudah mulai masuk asrama haji pada 11 Mei 2024. Ada perkiraan waktu sekitar lima bulan mulai hari ini sampai keberangkatan ke Arab Saudi.