REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Fuji Pratiwi, Jurnalis Republika
Pelaku usaha mulai bereaksi setelah lebih dari sebulan aksi boikot oleh warga Indonesia terhadap produk Israel, pro-Israel, dan afiliasinya. Benang merah reaksi sejumlah asosiasi pengusaha baik kecil maupun besar adalah aksi boikot berpotensi merugikan ekonomi Indonesia sendiri.
Sebab, produk-produk yang diboikot merupakan produk yang diproduksi di Indonesia dan oleh tenaga kerja Indonesia. Jika permintaan produk turun, bukan mustahil ada PHK. Baik itu pada perusahaan yang memproduksi, jaringan ritel, maupun berbagai restoran franchise.
Sebagai organisasi besar, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) ambil sikap. Ketua Umum Apindo Shinta W Kamdani menegaskan, saat ini belum ada kementerian atau lembaga di Tanah Air yang meluncurkan daftar resmi produk pro Israel.