Senin 11 Dec 2023 06:53 WIB

Larangan Bagi Istri Minta Talak tanpa Alasan Jelas

Banyak pasangan suami istri buntu menyelesaikan persoalan rumah tangga.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Ani Nursalikah
Warga menunggu antrean pengurusan surat administrasi di Pengadilan Agama Bandung, Jawa Barat.
Foto: ANTARA/Novrian Arbi
Warga menunggu antrean pengurusan surat administrasi di Pengadilan Agama Bandung, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak pasangan suami istri tak mampu menemukan kebuntuan dalam menyelesaikan persoalan dalam hubungan pernikahan mereka. Sehingga pernikahan mereka pun berujung pada perceraian.

Adakalanya perceraian itu dilakukan oleh suami dengan talak. Namun, ada kalanya seorang istri yang melakukan gugat cerai.

Baca Juga

Namun demikian, seorang istri tidak boleh mengajukan gugatan cerai (khulu) tanpa adanya alasan yang jelas. Demikian juga tidak boleh seorang istri meminta suaminya (yang melakukan poligami) untuk menceraikan istrinya yang lain, sehingga ia memiliki suaminya sepenuhnya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

أيُّما امرأةٍ سألت زَوجَها الطَّلاقَ مِن غير بأسٍ فحرامٌ علَيها رائحةُ الجنَّةِ

"Siapa pun perempuan yang meminta talak kepada suaminya tanpa ada alasan maka haram baginya wewangian surga," (HR. Abu Daud dan Tirmizi).

Dalam hadits lainnya dijelaskan:

لاَ يَحِلُّ لاِمْرَأَةٍ تَسْأَلُ طَلاَقَ أُخْتِهَا لِتَسْتَفْرِغَ صَحْفَتَهَا ، فَإِنَّمَا لَهَا مَا قُدِّرَ لَهَا

“Tidak dihalalkan bagi seorang wanita menuntut talak saudaranya agar dia dapat menggantikan tempatnya, sesungguhnya baginya adalah apa yang ditakdirkan untuknya” (HR. Bukhari, no. 4857, dan Muslim, no. 1413). Ibnu Hajar menjelaskan yang dimaksud saudara perempuan itu adalah yang seagama.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement