REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mata uang garuda berpeluang melemah terhadap dolar AS pada hari ini. Menurut data Bloomberg, rupiah pagi ini melemah ke level 15.617 seiring menguatnya dolar AS sebesar 0,64 persen.
"Rupiah berpotensi melemah terhadap dolar AS karena data tenaga kerja AS yang dirilis Jumat malam lebih bagus dari eskpektasi pasar," kata Pengamat pasar keuangan Ariston Tjendra, Senin (11/12/2023).
Ariston menjelaskan, data tenaga kerja AS yang solid bisa dijadikan pertimbangan bagi bank sentral AS, the Fed, untuk menahan suku bunga acuan di level yang tinggi untuk waktu yang lebih lama.
Ariston memperkirakan penguatan dolar AS terhadap rupiah mungkin tidak terlalu besar di awal pekan ini. Pasar menunggu data penting inflasi konsumen AS dan keputusan suku bunga the Fed.