Senin 11 Dec 2023 12:23 WIB

Kinerja Bisnis Pertamina Geotermal Diramal Moncer, Ini Prospek Sahamnya ke Depan

PGEO merupakan market leader yang bisa menjadi proksi baik di pasar.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ahmad Fikri Noor
Wilayah kerja PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).
Foto: Dok PGE
Wilayah kerja PT Pertamina Geothermal Energy (PGE).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Performa bisnis PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) diprediksi bakal menunjukkan kinerja yang positif. PGEO dinilai sebagai emiten dan pemain utama pada sektor energi terbarukan dengan pertumbuhan yang stabil.

"Bisnis panas bumi PGEO secara overall masih banyak potensi besar yang belum dimaksimalkan. Dengan kapasitas internal mencapai 672 MW, PGEO menjadi pemain yang sangat berpotensi di sektor energi hijau," kata Equity Research Analyst Sucor Sekuritas Andreas Tarigan dalam keterangannya, pekan lalu.

Baca Juga

Andreas mengatakan, energi panas bumi merupakan energi baru terbarukan (EBT) paling feasible untuk Indonesia dalam mencapai net zero emission. Dalam hal ini, kata dia, PGEO merupakan market leader yang bisa menjadi proksi baik di pasar.

Andreas melihat secara jangka panjang, PGEO akan diuntungkan karena merupakan salah satu marketshare terbesar, second largest share capacity. Bahkan, konsensi-konsensi panas bumi lain yang masih belum tergarap sebagian masih dipegang oleh PGEO.

"Secara fundamental kita lihat PGEO ini balance sheet-nya juga kuat. Kita lihat juga earnings-nya itu stabil dan kuat. Mereka bisa menghasilkan yang namanya EBITDA margin itu 80 persen, angka tersebut bisa dibilang tinggi dibandingkan perusahaan-perusahaan lain," ujar Andreas.

Sucor Sekuritas memberi nilai positif terhadap pertumbuhan stabil dan margin PGEO yang tinggi. PGEO diperkirakan akan mengalami pertumbuhan kapasitas terpasang sebesar 14 persen CAGR dalam lima tahun mendatang, meningkatkan total kapasitas menjadi 1.272 MW pada 2027, meningkat 89 persen dari angka saat ini.

"Angka kapasitas baru itu memungkinkan Perseroan untuk menghasilkan 11 miliar kWh per tahun, yang merupakan sembilan persen pangsa pasar global," katanya.

Lebih lanjut, Sucor Sekuritas memperkirakan pendapatan perseroan akan mencapai 806 juta dolar AS pada 2027 atau bertambah 109 persen dari 386 juta dolar AS pada 2022. Sementara laba bersih perseroan diperkirakan akan mencapai 205 juta dolar AS pada 2027 meningkat 61 persen dari 127 juta dolar AS pada 2022.

Sucor Sekuritas melihat Perseroanbakal mendapatkan keuntungan dari penyesuaian tarif yang menguntungkan setiap tahun. Tarif uap disesuaikan dengan tarif tetap sebesar dua persen per tahun, sementara tarif listrik disesuaikan dengan menggunakan pergerakan PPI AS dan CPl AS sebagai referensi. 

"Dalam tiga tahun terakhir, perusahaan mengalami kenaikan tarif sebesar 4 persen-5 persen per tahun. Selain itu, sudah ada perjanjian take-or-pay yang mengharuskan pembeli untuk membeli jumlah minimum produksi," ujar Andreas.

Sucor Sekuritas menilai PGEO memiliki strategi ekspansi yang sangat baik dan pertumbuhan yang stabil. Sucor Sekuritas juga merekomendasikan BUY dengan target price (TP) berbasis discounted cash flow (DCF) di level 1.650.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement