Senin 11 Dec 2023 13:42 WIB

Anies-Muhaimin Salip Ganjar-Mahfud, Nasdem: Itu tak Berarti Apa-Apa Buat Kami

Tim Nasional AMIN tetap fokus untuk kerja-kerja pemenangan pada Pilpres 2024.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus Yulianto
Pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Pasangan capres dan cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Partai Nasdem, Ahmad Ali, mengaku tak terkejut dengan meroketnya elektabilitas pasangan Anies Rasyid Baswedan-Abdul Muhaimin Iskandar. Pasangan nomor urut 1 itu dalam sejumlah hasil survei berhasil melampaui Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Salah satunya adalah hasil survei Litbang Kompas, yang menunjukkan elektabilitas Anies-Muhaimin (AMIN) sebesar 16,7 persen. Sedangkan, Ganjar-Mahfud sebesar 15,3 persen.

"Kalau itu kan sudah lama sebenarnya (elektabilitas AMIN ungguli Ganjar-Mahfud)," ujar Ali kepada wartawan, Senin (11/12/2023).

Di samping itu, ia menyoroti 28,7 persen pemilih yang masih bimbang berdasarkan survei Litbang Kompas. Kendati demikian, Tim Nasional AMIN tetap fokus untuk kerja-kerja pemenangan pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Sekali lagi, apa pun itu tidak berarti apa-apa buat kami," ujar Ali.

Survei Litbang Kompas pada Desember 2023 menunjukkan elektabilitas tiga pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka berada pada posisi teratas dengan elektabilitas 39,3 persen.

Posisi kedua adalah Anies-Muhaimin dengan elektabilitas 16,7 persen dan Ganjar-Mahfud sebesar 15,3 persen. Sedangkan 28,7 persen belum menentukan pilihannya.

Survei Litbang Kompas berlangsung pada 29 November-4 Desember 2023 secara tatap muka dan dibiayai secara mandiri. Jajak pendapat ini melibatkan 1.364 responden yang dipilih secara acak.

Mereka menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Survei itu memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error lebih kurang 2,65 persen.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement