Senin 11 Dec 2023 14:27 WIB

Presiden Sampaikan Pemerintah Tampung Sementara Pengungsi Rohingya

Selama 2022, ada 3.705 orang Rohingya yang melakukan perjalanan melalui laut.

Rohingya refugees take shelter in front of the Aceh Governors Office in Banda Aceh, Indonesia, 11 December 2023. Rohingya refugees relocated to the Aceh Governors Office as they are facing resistance from the local community after two boats with up to 300 Rohingya refugees landed in two different locations in Aceh Besar and Pidie district. UNHCR data states that almost 1,000 more Rohingya refugees have arrived in Aceh since the beginning of November 2023 in several waves of voyages headed to Indonesia and Malaysia and predicted that more would come this year.
Foto: EPA-EFE/HOTLI SIMANJUNTAK
Rohingya refugees take shelter in front of the Aceh Governors Office in Banda Aceh, Indonesia, 11 December 2023. Rohingya refugees relocated to the Aceh Governors Office as they are facing resistance from the local community after two boats with up to 300 Rohingya refugees landed in two different locations in Aceh Besar and Pidie district. UNHCR data states that almost 1,000 more Rohingya refugees have arrived in Aceh since the beginning of November 2023 in several waves of voyages headed to Indonesia and Malaysia and predicted that more would come this year.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa pemerintah menampung sementara pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia. Pemerintah Indonesia masih membahas solusi masalah penanganan pengungsi Rohingya dengan organisasi-organisasi internasional terkait, termasuk Komisariat Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Pengungsi (United Nations High Commissioner for Refugees/UNHCR).

"Saya sampaikan bahwa sementara kita tampung," katanya menjawab pertanyaan perihal persoalan penanganan pengungsi Rohingya di Indonesia usai meresmikan Stasiun Pompa Ancol Sentiong di Jakarta Utara, Senin (11/12/2023).

Baca Juga

Pembahasan mengenai penanganan pengungsi Rohingya mencakup masalah sosial yang muncul dalam masyarakat di daerah yang disinggahi oleh pengungsi Rohingya, seperti Aceh, Riau, dan Medan. "Kita masih berbicara dengan organisasi-organisasi internasional, UNHCR, dan lain-lain, karena memang masyarakat lokal tidak menginginkannya," kata Presiden.

Dalam pernyataannya, UNHCR menyampaikan bahwa selama 2022 ada 3.705 orang Rohingya yang melakukan perjalanan melalui laut, jumlah paling banyak sejak tahun 2015.

Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan RI melaporkan bahwa hingga pekan lalu ada 1.487 pengungsi etnis minoritas dari Myanmar berada di wilayah Indonesia.

​​​​​​​Presiden sebelumnya menyampaikan laporan mengenai adanya peningkatan jumlah pengungsi Rohingya yang masuk ke wilayah Indonesia dan dugaan keterlibatan jaringan tindak pidana perdagangan orang di dalamnya.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement