REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sirene udara terdengar sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Gaza, di Guernica, Spanyol. Ribuan orang berkumpul dalam aksi solidaritas dengan menampilkan bendera-bendera Palestina.
Dilansir di Aljazirah, Senin (11/12/2023), suara sirene yang digaungkan di Guernica itu bukanlah aksi spontanitas. Aksi tersebut memiliki makna yang dalam secara historikal.
Kota Guernica pernah dibom pada 1973 selama perang saudara di Spanyol oleh pasukan Italia dan Nazi Jerman untuk mendukung Jenderal Franco dari Spanyol. Franco adalah seorang jenderal militer Spanyol yang memimpin pasukan Nasionalis dalam menggulingkan Republik Spanyol Kedua selama perang saudara Spanyol.
Setelah itu, Franco memerintah Spanyol dari 1939 hingga 1975 sebagai diktator, dengan menyandang gelar Caudillo. Periode dalam sejarah Spanyol ini, mulai dari kemenangan Nasionalis hingga kematian Franco, umumnya dikenal sebagai Spanyol Francois atau kediktatoran Francoist.
Peristiwa itulah yang kemudian menginspirasi lukisan anti-perang Pablo Picasso yang juga disebut 'Guernica'. Di mana sang maestro seni itu berupaya menyampaikan kengerian perang terhadap warga sipil yang tidak bersalah.
Dalam video yang diunggah Aljazirah, terdengar bagaimana sirene berbunyi di kota Guernica yang pernah dilanda perang saudara di Spanyol itu. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk solidaritas terhadap Gaza. Sirene serangan udara berbunyi di Guernica, Spanyol, ketika pengunjuk rasa mengibarkan bendera Palestina di alun-alun pasar yang sama yang dibom oleh pasukan Nazi dan fasis selama perang saudara Spanyol.