Senin 11 Dec 2023 16:03 WIB

Senator AS: Bawang Putih Cina Bawa Risiko Bagi Keamanan Nasional

AS merupakan konsumen utama bawang putih Cina.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nidia Zuraya
Bawang putih. ilustrasi
Foto: Flickr
Bawang putih. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Seorang senator Amerika Serikat (AS) Rick Scott telah menyerukan penyelidikan pemerintah terhadap dampak impor bawang putih dari Cina terhadap keamanan nasional. Dia telah menulis surat kepada Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo.

"Keselamatan dan keamanan pangan adalah keadaan darurat yang menimbulkan ancaman besar terhadap keamanan nasional, kesehatan masyarakat, dan kesejahteraan ekonomi kita," ujar Scott dalam surat tersebut.

Baca Juga

Melalui surat itu, Scott mengklaim bawang putih Cina tidak aman dengan alasan metode produksi yang tidak sehat. Padahal Cina adalah eksportir bawang putih segar dan dingin terbesar di dunia dan AS merupakan konsumen utama.

Tapi perdagangan itu telah menjadi kontroversi selama bertahun-tahun. Washington menuduh Beijing membuang bawang putih ke pasar dengan harga di bawah harga.

Sejak pertengahan  1990-an, AS telah mengenakan tarif atau pajak yang besar terhadap impor Cina untuk mencegah produsen AS mendapat harga yang terlalu tinggi di pasar. Pada 2019, pada masa pemerintahan Donald Trump, tarif ini dinaikkan.

Dalam surat Scott, dia merujuk pada kekhawatiran yang muncul. Namun dia menyoroti kekhawatiran kesehatan masyarakat yang parah terhadap kualitas dan keamanan bawang putih yang ditanam di luar negeri, terutama bawang putih yang ditanam di Cina.

Scott mengacu pada praktik yang telah didokumentasikan dengan baik dalam video daring, blog memasak, dan dokumenter, termasuk menanam bawang putih di limbah. Dia telah menyerukan Departemen Perdagangan AS untuk mengambil tindakan, berdasarkan undang-undang yang mengizinkan penyelidikan terhadap dampak impor tertentu terhadap keamanan AS.

Senator itu juga menjelaskan secara rinci tentang berbagai jenis bawang putih yang harus diperhatikan. "Semua jenis bawang putih, utuh atau dipisahkan menjadi siung, dikupas, didinginkan, segar, dibekukan, diawetkan sementara atau dikemas dalam air atau cara lain maupun tidak netral," ujarnya dikutip dari BBC.

Kantor Sains dan Masyarakat di McGill University di Quebec mengatakan, tidak ada bukti bahwa limbah digunakan sebagai pupuk untuk menanam bawang putih di Cina. “Bagaimanapun, tidak ada masalah dengan hal ini,” kata sebuah artikel yang diterbitkan oleh kampus yang berupaya mempopulerkan dan menjelaskan isu-isu ilmiah pada 2017.

“Kotoran manusia merupakan pupuk yang sama efektifnya dengan kotoran hewan. Menyebarkan kotoran manusia ke ladang yang bercocok tanam kedengarannya tidak menarik, tapi ini lebih aman dari yang Anda kira," ujarnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement