REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum (Ketum) Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Erick Thohir mengatakan kolaborasi dua wasit Jepang untuk memimpin dua laga pekan ke-22 Liga 1 Indonesia, Ahad (10/12/2023), bertujuan meningkatkan perangkat pertandingan lokal. Nantinya langkah itu diharapkan berimbas pada kualitas kompetisi yang lebih baik.
Dua wasit Jepang yang dimaksud adalah Futoshi Nakamura dan Yusuke Araki. Nakamura memimpin laga Persib Bandung melawan Persik Kediri di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung. Sementara Yusuke memimpin laga Persita Tangerang dan Persikabo 1973 di Indomilk Arena, Tangerang.
"Ini adalah sebuah bentuk kerja sama kami untuk meningkatkan kualitas perangkat pertandingan. Tidak sekadar wasit asing memimpin tapi berkolaborasi dengan wasit lokal," kata Erick melaui informasi resmi pada laman PSSI, Senin (11/12/2023).
Pada laga itu, kedua wasit asal Negeri Samurai tersebut bekerja sama dengan asisten-asisten wasit lokal. Pada laga Persib melawan Persik misalnya, Nakamura dibantu oleh Frengki Fredianto (asisten wasit 1), M Akbar Jamaluddin (asisten wasit 2), dan Aprisman Aranda (wasit cadangan).
Sementara di laga Persita melawan Persikabo, Araki dibantu oleh Fuad Qohar (asisten wasit 1), Nurhadi (asisten wasit 2), dan Candra (cadangan wasit).
Erick mengatakan, kolaborasi itu untuk menaikkan kualitas perangkat pertandingan lokal agar kompetisi sepak bola di Tanah Air lebih berkualitas.
Peningkatan kualitas perangkat pertandingan lokal itu juga dipersiapkan untuk menyambut Liga 1 yang pada Februari tahun depan, menerapkan teknologi baru, yaitu Video Assistant Referee (VAR).
"Sepak bola kita akan meningkat kualitasnya jika diikuti juga dengan peningkatan SDM yang terlibat di dalamnya, terutama perangkat pertandingan. Dengan usaha untuk meningkatkan kualitas wasit, plus penggunaan VAR, kita berharap kompetisi semakin berkualitas dari segala sisi. Termasuk dari kualitas pertandingan yang punya standar tinggi," ujar Erick menjelaskan.
Penggunaan dua wasit asal Jepang itu hanya bersifat sementara. Hal ini berguna sebagai transfer of knowledge dari wasit yang mempunyai jam terbang tinggi di level dunia dengan wasit lokal.