Senin 11 Dec 2023 17:29 WIB

Tafsir Luqman Ayat 15: Dilarang Mematuhi Paksaan Syirik Orang Tua

Surat ini menekankan pentingnya berbakti kepada ibu bapak.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Ani Nursalikah
Ilustrasi anak mengaji
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi anak mengaji

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Surat Luqman ayat 15 berisi penjabaran tentang pengecualian dalam mematuhi perintah orang tua. Hal ini didasarkan pada Tafsir Al-Mishbah karya Prof Dr Quraish Shihab.

"Setelah ayat yang lalu (ayat 14 Surat Luqman) menekankan pentingnya berbakti kepada ibu bapak, kini diuraikan kasus yang merupakan pengecualian menaati perintah kedua orang tua, sekaligus menggarisbawahi wasiat Luqman kepada anaknya tentang keharusan meninggalkan kemusyrikan dalam bentuk serta kapan dan di mana pun," jelas Quraish.

Baca Juga

Allah SWT berfirman:

وَإِن جَٰهَدَاكَ عَلَىٰٓ أَن تُشْرِكَ بِى مَا لَيْسَ لَكَ بِهِۦ عِلْمٌ فَلَا تُطِعْهُمَا ۖ وَصَاحِبْهُمَا فِى ٱلدُّنْيَا مَعْرُوفًا ۖ وَٱتَّبِعْ سَبِيلَ مَنْ أَنَابَ إِلَىَّ ۚ ثُمَّ إِلَىَّ مَرْجِعُكُمْ فَأُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

"Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan." (QS. Luqman ayat 15)

Quraish menjelaskan ayat tersebut menyampaikan bila seorang anak dipaksa oleh kedua orang tuanya, salah satu dari keduanya, atau bahkan orang lain, untuk menyekutukan Allah SWT dengan segala hal. Maka, jangan menuruti perintah tersebut.

"Namun demikian, jangan memutuskan hubungan dengannya atau tidak menghormatinya. Tetapi, tetaplah berbakti kepada keduanya selama tidak bertentangan dengan ajaran agamamu dan pergaulilah keduanya di dunia yakni selama mereka hidup dan dalam urusan keduniaan, bukan akidah, dengan cara pergaulan yang baik," ujarnya.

Dalam penjelasan tersebut, Quraish mengingatkan agar jangan sampai sikap berbakti kepada orang tua itu mengorbankan prinsip agama. Karena itu, Allah SWT memerintahkan untuk perhatikan tuntunan agama dan mengikuti jalan orang yang selalu kembali kepada-Nya dalam segala perkara dunia, karena semua urusan dunia kembali kepada Allah SWT.

"Patron kata 'jahadaka' yang digunakan ayat ini (ayat 15 Surat Luqman) menggambarkan adanya upaya sungguh-sungguh. Kalau upaya sungguh-sungguh pun dilarangnya, yang dalam hal ini bisa dalam bentuk ancaman, tentu lebih-lebih lagi bila sekadar imbauan atau peringatan," ujarnya.

Artinya, sekalipun ada orang tua yang bersungguh-sungguh memaksa bahkan mengancam anaknya untuk menyekutukan Allah SWT, maka anak tersebut tetap dilarang mematuhinya. Patuh terhadap paksaan tersebut dilarang, apalagi jika hanya berupa peringatan atau imbauan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement