Senin 11 Dec 2023 17:40 WIB

Senator Yahudi AS Sebut Israel Telah Kalah Perang di Mata Internasional

Israel terus melanjutkan agresi militernya di Gaza setelah mendapat dukungan dana AS.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Nidia Zuraya
FILE - Senator Amerika Serikat (AS), Bernie Sanders mengatakan Israel telah kalah dalam perang dengan Hamas di mata dunia.
Foto: AP Photo/Jose Luis Magana
FILE - Senator Amerika Serikat (AS), Bernie Sanders mengatakan Israel telah kalah dalam perang dengan Hamas di mata dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Senator Amerika Serikat (AS), Bernie Sanders mengatakan Israel telah kalah dalam perang dengan Hamas di mata dunia. Pernyataan itu Sanders sampaikan kepada CBS News, Ahad (10/12/2023).

"Israel kalah perang dalam hal bagaimana dunia melihat situasi ini," katanya, seraya menambahkan bahwa pasukan Israel "sekarang telah menghancurkan sekitar setengah dari unit perumahan di Gaza."

Baca Juga

Ia juga "tidak ingin ikut bertanggung jawab ketika Amerika Serikat memberikan Netanyahu dana sebesar 10 miliar dolar AS lagi untuk melanjutkan kegiatan militernya". Senator tersebut berharap bahwa Amerika Serikat akan mendukung resolusi PBB mengenai gencatan senjata Gaza di masa depan. 

Menurutnya, langkah ini akan memungkinkan pembebasan para sandera yang ditahan oleh Hamas dan memberikan bantuan kemanusiaan dalam jumlah yang sangat besar ke daerah kantong Palestina tersebut. Namun, Sanders mencatat bahwa ia melihat ada cara untuk memastikan gencatan senjata permanen di wilayah tersebut. 

"Saya tidak tahu bagaimana Anda bisa melakukan gencatan senjata permanen dengan Hamas yang telah mengatakan sebelum tanggal 7 Oktober, dan setelah tanggal 7 Oktober, bahwa mereka ingin menghancurkan Israel. Mereka menginginkan perang permanen. Saya tidak tahu bagaimana Anda bisa melakukan gencatan senjata permanen dengan sikap seperti itu," kata senator AS itu.

Pada tanggal 8 Desember, AS memveto resolusi Dewan Keamanan PBB yang diajukan oleh Uni Emirat Arab, yang menyerukan gencatan senjata segera di Jalur Gaza. Ini adalah kedua kalinya AS memveto resolusi sejak konflik meningkat.

Ketegangan di Timur Tengah berkobar lagi pada tanggal 7 Oktober setelah para militan dari kelompok pejuang Palestina, Hamas, melancarkan serangan mendadak ke wilayah Israel dari Jalur Gaza. Serangan itu menewaskan tentara dan penduduk Israel di daerah perbatasan dan menyandera beberapa orang. 

Hamas menggambarkan serangannya sebagai respons terhadap tindakan agresif otoritas Israel terhadap Masjid Al-Aqsa di Temple Mount di Kota Tua Yerusalem. Israel mengumumkan blokade total terhadap Gaza dan mulai melakukan serangan terhadap target-target di Jalur Gaza, serta beberapa wilayah di Lebanon dan Suriah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement