REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ibnu Abu Ushaibiah nama lengkapnya adalah Abu Abbas Ahmad bin Qasim bin Khalifah bin Yunus Al-Khazraji. Dia dikenal dengan nama Ibnu Abu Ushaibiah.
Ibnu Abu Ushaibiah dilahirkan di Damaskus sekitar tahun 596 Hijriyah atau sekitar tahun 1200 Masehi, dan wafat di Sharkhand (Khan Shaykhun), Suriah pada tahun 668 Hijriyah.
Ibnu Abu Ushaibiah belajar kedokteran kepada bapaknya, Abu Hasan Al-Qasim As-Sa'di yang pernah menjabat sebagai kepala spesialis dokter mata di Rumah Sakit An-Nuri Suriah. Ibnu Abu Ushaibiah juga belajar dari Muhdzibuddin Ad-Dakhwar dan ilmuwan lainnya.
Sumber sejarah lain menyebutkan bahwa, Bimaristan Al Nuri Damaskus adalah rumah sakit tertua pertama yang didirikan di kawasan Damaskus, Suriah. Bangunan utamanya didirikan pada tahun 1154 Masehi pada masa Sultan Zangid Nuruddin Mahmud bin Zangi.
Ibnu Abu Ushaibiah menggeluti spesialis mata di rumah sakit An-Nuri di Suriah dan An-Nashiri di Kairo. Pada akhir karirnya sebagai dokter dia menjabat sebagai dokter pribadi pangeran Sharkhand.
Dilansir dari buku 147 Ilmuan Terkemuka Dalam Sejarah Islam karya Muhammad Gharib Gaudah diterjemahkan Muhyiddin Mas Rida Lc dan diterbitkan Pustaka Al-Kautsar. Dijelaskan bahwa Ibnu Abu Ushaibiah telah menulis beberapa buku, di antaranya At Tajarub Wa Al-Fawaid, Hikayat Al-Athibba Fi'Ilajat Al-Adwa, dan lshabat Al-Munajjimin. Buku-buku tersebut berisikan kesaksian dan hal-hal langka dalam dunia kedokteran yang disadur dari pengalamannya sebagai dokter.
Buku Ibnu Abu Ushaibiah yang paling penting dan berharga dalam sejarah dan ilmu kedokteran peradaban Islam adalah buku yang berjudul Uyun Al-Anba' Fi Thabaqat Al-Athibba. Buku ini merupakan sebuah buku ensiklopedi para ilmuwan yang berisikan biografi empat ratus orang ilmuwan dan dokter Islam dan Barat terkenal. Buku tersebut rampung ditulis oleh Ibnu Abu Ushaibiah pada tahun 640 Hijriyah. Akan tetapi dia tetap mengadakan perbaikan dan penambahan pada cetakan-cetakan berikutnya. Sehingga buku tersebut memuat banyak biografi para ilmuwan dan dokter.
Penambahan dan perbaikan tersebut berakhir setahun sebelum Ibnu Abu Ushaibiah wafat. Di antara kelebihan buku itu adalah penyajian dan pemaparan yang sangat jelas tentang suasana dan kondisi kehidupan ilmiah dan sosial pada abad kejayaan Islam.