REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Rektor Universitas Andalas, Efa Yonnedi, mengatakan pihak kampus akan menindak pelanggaran etika dan perilaku asusila. Efa mengeluarkan pernyataan sikap begitu mendapatkan informasi ada dua oknum mahasiswa Unand yang digerebek warga melakukan perbuatan asusila di kamar marbot masjid.
Sebelum mengambil tindakan, menurut Efa, pihak kampus akan memanggil orang tua kedua mahasiswa ini."Unand sedang menyelidiki kasus ini secara internal yang dilaksanakan oleh komisi etik. Untuk keperluan ini, Unand melakukan pemanggilan terhadap mahasiswa dan orang tua yang bersangkutan," kata Efa, melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (11/12/2023).
Efa mengaku prihatin dengan kejadian asusila di lingkungan kampus yang ia pimpin. Menurut Efa, kejadian ini menjadi momen ujian integritas bagi kampus Unand dalam menerapkan komitmen terhadap nilai-nilai etika.
"Unand sudah memiliki mekanisme dan prosedur yang jelas untuk menindak setiap tindakan pelanggaran etika dan prilaku asusila baik di lingkungan kampus maupun di luar lingkungan kampus, sesuai dengan Peraturan Rektor Nomor 25 tahun 2022," ucap Efa.
Sebelumnya diberitakan sepasang kekasih yang merupakan mahasiswa Universitas Andalas (Unand) kepergok berduaan di kamar marbot Masjid Al-Ihsan, di kawasan Limau Manis, Kecamatan Pauh Kota Padang. Sejoli yang terlibat diketahui laki-laki berinisial TKA (19) dan perempuan berinisial IAT (18). Mereka kedapatan berduaan dan diduga berbuat mesum pada Sabtu (19/12/2023) lalu.
Ketua Masjid Al-Ihsan, Dodi Febrizal, mengatakan, kedua mahasiswa ini kedapatan berduaan ketika waktu masuk shalat maghrib. TKA yang merupakan marbot di masjid itu dijadwalkan piket untuk menjadi imam salat.
“Garin (marbot) di masjid ini ada dua, gantian-gantian jadi imam. Ada jadwal piket. Sebenarnya jadwalnya dia yang jadi imam, lalu tidak naik (ke atas masjid), teman garin lain mencari,” kata Dodi, Senin (11/12/2023).
Saat marbot lain mencari TKA, didapati kamar marbot dalam keadaan terkunci dari dalam. Dodi menyebut saat diketuk, TKA cukup lama untuk mau membuka.
Karena marbot lain curiga, mereka kemudian memeriksa dan mendapatkan ada IAT sembunyi di bawah kasur.
"Sementara yang laki-laki duduk pura-pura membuat tugas," ucap Dodi.
Sebelumnya, menurut Dodi, marbot lain sudah curiga dengan TKA karena beberapa hari belakangan sempat ditemukan rambut perempuan di dalam kamar marbot.
“Ditemukan rambut di dalam kamar, di sana sudah curiga. Ini sebelum ketahuan. Dari pengakuannya ternyata sudah membawa perempuan ini tiga kali di dalam kamar. Dia mengaku salah dan terdorong nafsu, khilaf,” kata Dodi menambahkan.
TKA merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Unand, sedangkan IAT adalah mahasiswi Fakultas Ilmu Budaya Unand. Keduanya sama-sama perantau dari Sumatra Utara.