Senin 11 Dec 2023 21:49 WIB

Otorita Terima 323 Surat Pernyataan Minat Berinvestasi di IKN

Keseluruhan investor tersebut tidak hanya berasal dari dalam negeri.

Suasana pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (7/12/2023).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana pembangunan di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Kamis (7/12/2023).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) menerima 323 surat pernyataan minat (Letter of Intention/LoI) berinvestasi di IKN hingga pekan pertama Desember 2023. Direktur Pembiayaan OIKN Naufal Aminuddin mengungkapkan angka tersebut meningkat signifikan dibandingkan dengan sebanyak 304 surat pernyataan minat yang tercatat hingga akhir November 2023.

"Pertumbuhan dari minat investasi oleh investor, baik dalam maupun luar negeri sangat besar untuk pembangunan IKN ini," kata Naufal dalam acara Sosialisasi Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2023 yang dipantau secara virtual di Jakarta, Senin (11/12/2023).

Baca Juga

Apalagi, lanjut dia, keseluruhan investor tersebut tidak hanya berasal dari dalam negeri, tetapi dari luar negeri yakni kurang lebih 47 persen, antara lain dari Jepang, Singapura, China, Malaysia, Korea Selatan, Amerika Serikat, Finlandia, hingga Spanyol. Meski begitu, mayoritas investor yang berminat menanamkan modalnya masih berasal dari dalam negeri, sebagai investor yang diprioritaskan.

Adapun dari 323 surat pernyataan minat tersebut, sektor yang diminati oleh calon investor yakni terbanyak barang dan jasa, energi, hingga properti. Kemudian, disusul oleh sektor teknologi, air, campuran, transportasi, kesehatan, pendidikan, perkantoran, manajemen sampah, keuangan, konstruksi, perkotaan dan kawasan industri.

Naufal menyebutkan seluruh investor tersebut memiliki minat investasi di IKN dengan skema murni maupun Kerja sama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU). Untuk skema KPBU, terdapat sembilan proyek KPBU hunian Aparatur Sipil Negara (ASN) dan TNI/Polri (261 menara dan 159 unit rumah tapak), serta satu proyek KPBU sekolah. Secara keseluruhan indikasi investasi melalui skema KPBU untuk saat ini mencapai sekitar Rp55 triliun.

"Ini nilai yang signifikan sebenarnya dan akan bertambah dari waktu ke waktu karena sampai dengan saat ini, investor yang tertarik untuk berinvestasi melalui skema KPBU ini relatif besar," ungkapnya.

Dia memerinci sembilan proyek hunian ASN dan TNI/Polri meliputi proyek PT Summarecon Agung Tbk sebanyak enam menara (252 unit), Konsorsium Nusantara sebanyak 60 menara (2.160 unit) dan 95 menara, PT Perintis Triniti Properti Tbk sebanyak delapan menara (208 unit), serta PT Nindya Karya sebanyak delapan menara (266 unit).

Ada pula proyek PT Intiland Development Tbk dengan 41 menara (2.555 unit) dan 109 unit rumah tapak, Maxin Global BHD sebanyak 10 menara (644 unit), IJM Corporation sebanyak 20 menara (1.078 unit), PT Rockfields Properti Indonesia sebanyak tiga menara dan 30 unit rumah tapak, serta PT Ciputra Development Tbk sebanyak 10 menara (720 unit) dan 20 unit rumah tapak.

Sementara pada satu proyek di sektor pendidikan, pembangunan sekolah di IKN melalui skema KPBU dilakukan oleh Cikal.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement