REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Kejadian bencana di Kota Sukabumi, Jawa Barat, pada Januari-November 2023 mengakibatkan kerugian materiel dengan nilai yang diperkirakan mencapai miliaran rupiah. Warga di Kota Sukabumi diminta selalu waspada akan potensi bencana, sehingga diharapkan dapat menekan risikonya.
“Selama Januari hingga November 2023 terdapat sebanyak 173 kali kejadian bencana, yang tersebar di tujuh kecamatan,” ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi Novian Rahmat, Senin (11/12/2023).
Berdasarkan Sistem Informasi Elektronik Data Bencana BPBD Kota Sukabumi, pada Januari-November 2023 paling banyak terdata kasus cuaca ekstrem, yaitu sebanyak 54 kejadian, serta longsor, sebanyak 33 kejadian. Sementara paling sedikit bencana puting beliung, yaitu enam kejadian.
Menurut Novian, frekuensi tertinggi bencana tercatat pada September, sebanyak 37 kejadian. Kemudian pada Maret 25 kasus, Oktober 25 kejadian, dan pada November 24 kejadian. “Kejadian bencana tersebut menyebabkan nilai kerugian ditaksir mencapai Rp 6.033.475.000,” kata Novian.
Memasuki musim hujan, Novian kembali mengingatkan warga di Kota Sukabumi untuk mewaspadai kemungkinan terjadinya bencana. Terlebih bagi warga yang tinggal di lokasi rawan terdampak bencana, seperti di bantaran sungai. “Saat musim hujan sering terjadi bencana alam longsor, banjir, angin kencang, dan bencana lainnya,” kata Novian.
Dalam memastikan kesiapan menghadapi potensi bencana, pada Jumat (8/12/2023) digelar apel siaga yang melibatkan petugas gabungan. Apel siaga bencana ini dilaksanakan di Lapang Manunggal Kodim 0607/Kota Sukabumi. Pada apel itu dicek kesiapan personel maupun sarana prasarana penanggulangan bencana.
Komandan Kodim (Dandim) 0607/Kota Sukabumi Letkol Inf Yudhi Hariyanto juga menekankan upaya antisipasi atau mitigasi potensi bencana. Ia mencontohkan membersihkan aliran sungai. Pasalnya, kata dia, tersumbatnya aliran sungai pada musim hujan ini dapat memicu banjir. “Menghadapi potensi bencana, kami membersihkan sampah di sungai agar tidak terjadi banjir,” kata Dandim.