Senin 11 Dec 2023 22:11 WIB

Kenaikan Kasus Covid-19 di Indonesia Belum Signifikan

Pemberlakuan pembatasan mobilitas masyarakat karena Covid-19 belum diperlukan.

Pemerintah menilai kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia belum signifikan.
Foto: REPUBLIKA/ABDAN SYAKURA
Pemerintah menilai kenaikan kasus COVID-19 di Indonesia belum signifikan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan, pemerintah menilai kenaikan kasus Covid-19 di Indonesia belum signifikan sehingga belum perlu memberlakukan pembatasan mobilitas masyarakat.

“Nggak ada sih pembatasan mobilitas. Masih belum terlalu signifikan kenaikannya,” kata Wamenkes Dante ketika ditemui usai sidang kabinet paripurna di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/12/2023).

Baca Juga

Meskipun menyebut penyebaran Covid-19 masih terkendali, Dante mendorong masyarakat untuk divaksin. “Sekarang kita masih punya 4,1 juta dosis vaksin yang masih bisa dipakai masyarakat,” ujar dia.

Terkait keluhan masyarakat yang kesulitan mendapat vaksin Covid-19 di fasilitas kesehatan seperti puskesmas, Dante mengatakan hal itu disebabkan proses distribusi. Kementerian Kesehatan mencatat kasus harian Covid-19 di Indonesia bertambah 35-40 kasus per 6 Desember 2023, dengan jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit tercatat 60-131 orang.

Situasi itu memicu tingkat keterisian rumah sakit saat ini 0,06 persen dan angka kematian 0-3 kasus per hari. Kenaikan kasus ini didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi Covid-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Selain itu, juga dideteksi subvarian EG2 dan EG5.

Meskipun ada kenaikan, kasus itu masih jauh lebih rendah dibandingkan dengan saat pandemi yang mencapai 50 ribu-400 ribu kasus per pekan. Di DKI Jakarta tercatat sebanyak 80 kasus positif Covid-19 ditemukan rentang waktu 27 November hingga 3 Desember 2023.

Dari 80 kasus tersebut sebanyak 90 persen bergejala ringan, sedangkan 10 persen sisanya bergejala sedang dan menjalani perawatan di rumah sakit. Dinkes DKI Jakarta juga mencatat dua kematian akibat positif Covid-19 pada Desember 2023 di Jakarta setelah selama Oktober-November tidak menemukan dampak fatal seperti itu.

Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi mengimbau masyarakat kembali disiplin memakai masker menyusul adanya temuan kasus pneumonia di DKI Jakarta.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement