Selasa 12 Dec 2023 04:17 WIB

Masih Nihil, Dinkes Kabupaten Malang Tetap Waspadai Mycoplasma Pneumonia

Gejala penyakit ini pada umumnya sama dengan pneumonia yang sudah ada.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
 Bakteri mycoplasma penyebab pneumonia, infeksi pada alat kelamin dan saluran kemih.
Foto: Shutterstock
Bakteri mycoplasma penyebab pneumonia, infeksi pada alat kelamin dan saluran kemih.

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang masih belum menerima laporan adanya mycoplasma pneumonia di daerahnya. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (Kabid P2P) Dinkes Kabupaten Malang, Tri Awignami Astoeti, saat dikonfirmasi Republika, Senin (11/12/2023).

 

Meskipun demikian, pihaknya tetap mewaspadai keberadaan penyakit tersebut. Salah satunya dengan meningkatkan kewaspadaan dini melalui pemantauan tren kasus ILI/SARI/pneumonia. "Melalui sistem kewaspadan Dini dan respon (SKDR)," katanya.

 

Lebih detail, pihaknya sudah membuat Surat Edaran (SE) ke puskesmas dan rumah sakit (RS) tentang penyakit mycoplasma pneumonia. Kemudian akan berusaha menindaklanjuti laporan penemuan kasus yang dicurigai mycoplasma pneumonia dari fasyankes. Tidak lupa juga memfasilitasi pengiriman spesimen ke laboratorium rujukan Sentinel ILI/SARI.

 

Guna mengantisipasi penyakit tersebut, Dinkes Kabupaten Malang menyediakan media transport specimen mycoplasma pneumonia (media Amies cair atau Universal Media Transport) jika di wilayah terdapat RS Sentinel Sari. Kemudian berusaha terus untuk menyebarluaskan informasi terkait kewaspadaan terhadap mycoplasma pneumonia kepada masyarakat dan fasilitas layanan kesehatan di wilayahnya.

 

Adapun untuk masyarakat, pihaknya mengimbau mereka untuk meningkatkan kewaspadaan guna mengurangi risiko penyakit pernapasan. Lalu melakukan vaksinasi influenza dan Covid-19. Warga juga diminta untuk menjaga jarak kepada orang yang sedang sakit.

 

Apabila sedang sakit, masyarakat didorong untuk tetap tinggal di rumah. Pihaknya juga mengimbau warga untuk menggunakan masker sebagaimana mestinya kalua keluar rumah.

 

Imbauan selanjutnya, yakni melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan cuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir. "Dan segera ke fasilitas Kesehatan terdekat apabila ada tanda gejala batuk dan/atau sukar bernapas disertai demam," ucapnya.

 

Untuk diketahui, mycoplasma pneumonia merupakan penyakit yang disebabkan oleh bakteri mycoplasma. Gejala penyakit ini pada umumnya sama dengan pneumonia yang sudah ada. Hal ini berarti lebih ke demam, napas cepat, batuk, dan pilek.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement