Senin 11 Dec 2023 22:46 WIB

Longsor di Saluran Irigasi Wilayah Sukabumi, Pengairan Sawah Terhambat

Saluran irigasi yang terdampak longsor berada di Desa Sindangresmi.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Irfan Fitrat
(ILUSTRASI) Longsor berdampak terhadap saluran irigasi.
Foto: Republika/Riga Nurul Iman
(ILUSTRASI) Longsor berdampak terhadap saluran irigasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Longsor dilaporkan terjadi pada tebing saluran irigasi di wilayah Kampung Rancabali, Desa Sindangresmi, Kecamatan Jampang Tengah, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Terjadinya longsor itu membuat fungsi saluran irigasi tak optimal, sehingga menghambat pengairan untuk sawah.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Jampang Tengah, Dadi Supardi, menjelaskan, longsor tebing saluran irigasi itu terjadi pada Ahad (10/12/2023), sekitar pukul 03.00 WIB. “Pada Ahad, sekitar pukul 02.00 WIB, terjadi hujan lebat, sehingga debit air irigasi meningkat,” katanya, Senin (11/12/2023).

Baca Juga

Menurut Dadi, kemudian terjadi longsor pada tebing saluran irigasi, dengan panjang lima meter, lebar 2 meter, dan tinggi 10 meter. Ia mengatakan, saluran irigasi menjadi berlubang dan terjadi rembesan air. Hal itu memengaruhi pengairan untuk persawahan. “Saluran irigasi tidak berfungsi dengan baik karena pengurangan debit air yang masuk,” kata Dadi.

Nilai kerugian akibat longsornya tebing saluran irigasi itu diperkirakan sekitar Rp 10 juta. Dadi mengatakan, dibutuhkan sekitar 50 kawat beronjong untuk penanganan tebing saluran irigasi yang longsor. Selain itu, kata dia, dibutuhkan satu lembar terpal untuk penanganan rembesan pada saluran irigasi.

Kerusakan pada saluran irigasi juga dilaporkan di wilayah Kampung Cigadog, Desa Citarik, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. “Salah satu titiknya mengalami kerusakan akibat jebol tergerus derasnya air hujan pascahujan deras,” kata Ketua Karang Taruna Desa Citarik, Hamam, Senin (11/12/2023).

Hamam mengatakan, kerusakan pada saluran irigasi tersebut terjadi sejak dua pekan lalu. Namun, hingga kini belum diperbaiki oleh pemerintah. Menurut dia, rusaknya saluran irigasi yang memiliki panjang sekitar 300 meter ini bukan yang pertama kali. Kerusakan biasanya timbul akibat hujan dengan intensitas tinggi.

Menurut Hamam, warga mengharapkan saluran irigasi yang rusak itu bisa lekas diperbaiki. Pasalnya, air dari saluran irigasi itu digunakan untuk kebutuhan warga, seperti untuk mencuci atau mandi. Selain itu, saluran irigasi itu juga dibutuhkan untuk pengairan sawah.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement