Selasa 12 Dec 2023 09:33 WIB

Israel Blokir Dana Anggaran Pembangunan dan Bantuan Milik Otoritas Palestina

Israel terus memblokir dana pembangunan dan bantuan pemerintahan Palestina.

Rep: Amri Amrullah / Red: Esthi Maharani
Israel yang terus memblokir dana pembangunan dan bantuan pemerintahan Palestina.
Foto: EPA-EFE/MOHAMMED SABER
Israel yang terus memblokir dana pembangunan dan bantuan pemerintahan Palestina.

REPUBLIKA.CO.ID, RABAT --Otoritas Palestina mengecam Israel yang terus memblokir dana pembangunan dan bantuan pemerintahan Palestina.

"Tindakan ini adalah pembajakan dan hukuman kolektif terhadap seluruh rakyat Palestina, dan memperingatkan konsekuensi seriusnya terhadap layanan yang diberikan oleh pemerintah Palestina untuk semua sektor, khususnya sektor kesehatan yang mengalami penurunan serius dalam layanan yang diberikan kepada masyarakat, selain sektor pendidikan dan semua aspek kehidupan," kata kantor berita WAFA, yang mengutip sebuah komunike dari administrasi kepresidenan Palestina, Senin (11/12/2023).

Baca Juga

"Keputusan Israel untuk memotong dana yang dialokasikan untuk Gaza merupakan kejahatan perang," kata dokumen tersebut. Jumlah dana yang diblokir tidak disebutkan. 

Otoritas Palestina telah meyakinkan bahwa mereka tidak akan meninggalkan rakyatnya di Gaza. Pihak Otoritas akan terus memenuhi kewajiban mereka kepada penduduk Jalur Gaza dalam hal perawatan kesehatan, pendidikan, air, listrik, dan gaji pegawai negeri Palestina.

Otoritas Palestina juga meminta pemerintah AS untuk "mewajibkan Israel untuk menghentikan kebijakan dan kejahatan yang dilakukan terhadap setiap warga Palestina karena hanya Israel yang mampu melakukannya." 

Menurut pihak berwenang, AS "juga memikul tanggung jawab langsung untuk mendukung kebijakan dan kelanjutan perang, serta menahan dan mencuri dana rakyat Palestina. Sehingga, yang dirasakan rakyat Palestina, baik di Gaza maupun Tepi Barat dan Yerusalem saat ini, adalah menghadapi agresi, kelaparan dan kemelaratan." 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement