Selasa 12 Dec 2023 10:36 WIB

IHSG Menguat Jelang Keputusan Suku Bunga The Fed

IHSG dibuka menguat 16,18 poin atau 0,23 persen ke posisi 7.104,97.

Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG).
Foto: Republika/Thoudy Badai
Karyawan beraktivitas di dekat layar yang menampilkan indeks harga saham gabungan (IHSG).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (12/12/2023) pagi bergerak menguat menjelang keputusan suku bunga acuan yang terakhir untuk tahun 2023 dari Federal Reserve (The Fed).

IHSG dibuka menguat 16,18 poin atau 0,23 persen ke posisi 7.104,97. Sementara itu kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 naik 3,52 poin atau 0,38 persen ke posisi 940,23.

Baca Juga

“Perhatian investor pekan ini selain terfokus pada hasil pertemuan kebijakan The Fed, juga tertuju pada rilis data inflasi Amerika Serikat (AS), baik di tingkat konsumen maupun di tingkat produsen,” sebut Tim Riset Phillip Sekuritas Indonesia dalam kajiannya di Jakarta, Selasa (12/12/2023).

Dari mancanegara, bank sentral AS The Fed akan memutuskan kebijakan suku bunga acuannya dalam pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 12-13 Desember 2023 pekan ini.

Pelaku pasar merasa semakin nyaman dengan peluang bahwa The Fed akan mengarahkan ekonomi AS untuk melakukan soft-landing, sebuah situasi di mana inflasi bergerak menurun akibat tertekan oleh kenaikan suku bunga tanpa menyebabkan terjadinya resesi.

Sementara itu, hasil Survey of Consumer Expectations yang dirilis oleh Federal Reserve Bank di New York semalam memperlihatkan bahwa ekspektasi inflasi konsumen selama satu tahun ke depan berada di level 3,4 persen untuk November 2023, atau menurun dari ekspektasi inflasi 3,6 persen pada Oktober 2023, dan merupakan level terendah sejak April 2021 di tengah proyeksi penurunan harga bensin dan sewa tempat tinggal.

Ekspektasi Inflasi untuk tiga tahun ke depan dan lima tahun ke depan juga stabil masing-masing di level 3,0 persen dan 2,7 persen.

Kemudian, rilis data Indeks Harga Konsumen (CPI) AS Selasa (12/12) malam diprediksi akan memperlihatkan laju inflasi yang terus melambat menjadi 3,1 persen year on year (yoy) pada November 2023, dari 3,2 persen pada bulan sebelumnya.

Sementara itu, data Producer Price Index (PPI) AS yang akan dirilis Rabu (13/12) diyakini akan memperlihatkan laju inflasi di tingkat produsen yang juga melambat menjadi 1,0 persen (yoy) pada November 2023, dari 1,3 persen (yoy) pada bulan sebelumnya.

Bursa saham AS atau Wall Street menguat pada perdagangan kemarin, indeks Dow Jones Average ditutup menguat 0,43 persen, indeks S&P 500 naik 0,39 persen, serta indeks Nasdaq menguat 0,20 persen.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain, indeks Nikkei menguat 179,80 poin atau 0,55 persen ke 32.971,60, indeks Hang Seng melemah 76,84 poin atau 0,47 persen ke 2,990,13, indeks Shanghai menguat 17,42 poin atau 0,56 persen ke 3.107,97, dan indeks Straits Times menguat 17,42 poin atau 0,56 persen ke 3.107,62.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement