Selasa 12 Dec 2023 14:37 WIB

Kronologi Satu Keluarga di Malang Tewas, Diduga Bunuh Diri

Sang ayah ditemukan berdarah dengan luka sayatan, nyawanya tak tertolong.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Teguh Firmansyah
Garis Polisi (ilustrasi)
Foto: Antara/Jafkhairi
Garis Polisi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Peristiwa menyedihkan kembali terjadi di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur (Jatim). Satu keluarga di wilayah Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang diduga telah melakukan bunuh diri, Selasa (12/12/2023).

Ketua RT setempat, Iswahyudi, mengungkapkan, peristiwa bunuh diri dialami seorang suami bernama Wahab (37 tahun), istri bernama Sulikha (35 tahun), dan satu anak perempuan berinisial ARE (13 tahun). "Bapaknya sudah berdarah. Anak dan ibu sudah tidak bernyawa. Lokasinya di kamar belakang, tempat tidur," katanya saat ditemui wartawan.
 
Kronologi kejadian ini bermula ketika anak perempuan Wahab, yakni AKE (13 tahun) bangun kesiangan pada Selasa (12/12/2023) pukul 08.00 WIB. Dia langsung menemui kedua orang tuanya dan saudara kembarnya, ARE, yang tidur di kamar belakang. 
 
Saat bertemu Wahab, AKE dimintai sang ayah untuk meminta pertolongan kepada tetangga. Namun, 15 menit kemudian terdengar suara teriakan dari Wahab. "Tetangga sebelah datang semua, tetapi kamar terkunci. Saat dibuka, ada darah di mana-mana," ujarnya. 
 
Darah tersebut diduga berasal dari luka sayatan tangan Wahab yang saat itu tengah sekarat. Sementara itu, sang istri ditemukan meninggal dunia dengan mulut berbusa. Kondisi meninggal juga dialami anaknya ARE (13 tahun) yang bibirnya terlihat membiru.
 
Melihat hal tersebut, para tetangga pun langsung membawa Wahab ke RS terdekat. Namun, guru SD tersebut tidak berhasil ditolong hingga dinyatakan meninggal pada pukul 08.50 WIB.
 
Iswahyudi tidak mengetahui pasti alasan Wahab melakukan tindakan tersebut. Sebab, dia menilai Wahab sebagai sosok yang baik, taat beribadah dan tidak pernah membuat masalah. Ia memang diketahui sering pulang malam karena sibuk mengajar dan memberikan les.
 
 

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement