REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Asrun Lio, menginginkan perbaikan kualitas guru-guru di daerahnya. Para guru harus meng-upgrade perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan.
Hadirnya kurikulum merdeka, menurut Asrun, menjadikan proses belajar mengajar lebih fleksibel. Dan perubahan nyata dari kurikulum adalah saat ini pembelajaran tidak hanya fokus kepada guru, tetapi juga harus lebih komunikatif yang didukung oleh pendekatan menyenangkan.
"Akhirnya terjadi pembelajaran produktif. Kami melihat Sampoerna memiliki itu," kata Asrun saat menerima tim Putera Sampoerna Foundation (PSF) di Kantornya, Senin (11/12/2023).
Kemitraan Pemprov Sulawesi Tenggara dengan PSF yang sudah berjalan tiga tahun, kata Asrun, terdapat kemajuan. Para guru mendapatkan pengetahuan dengan ikut program Teacher Learning Center (TLC).
Asrun berharap guru yang mengikuti TLC dapat mengimbaskan terhadap guru lainnya di Sulawesi Tenggara. Asrun yang juga mantan guru menegaskan menginginkan ada perbaikan guru di Sulawesi Tenggara.
Asrun mengungkapkan ada banyak tantangan yang dihadapi dunia pendidikan, yakni kemampuan guru dalam menguasai IT. Oleh karena itu, dengan TLC ini dapat saling mengisi kekurangan tersebut.
"Yang terberat adalah mengubah pola pikir adalah setelah mengajar setiap bulan terima gaji. Tapi, apakah memikirkan hasil saja? Saya ingin memikirkan bagainana hasilnya, hasil ajar terlihat dari produktivitas," ujar Asrun menegaskan.